Ada yang menggelitik saat saya membaca tulisan di Surabayapagi.com dengan judul "Aspri Wapres Pertimbangkan Angely Kades Cantik Menjadi Cawabupnya" . Di dalam berita disebutkan bahwa Kaji Sholah menginginkan pendamping dirinya harus mampu bisa mendongrak suara untuk ikut memenangkan dalam pemilihan bupati dan wakil bupati pada 2020 mendatang.
Di sosial media seperti facebook banyak foto bertebaran Sholahuddin berpasangan dengan Angely Emitasari, kades cantik yang viral beberapa hari ini. Sangat disayangkan jika ini sebagai gimmick belaka untuk mengatrol nama Kaji Sholah yang sebetulnya lebih terkenal sang Kades yang cantik.
Perlu diketahui apasih arti istilah Pansos itu ? Â Pansos adalah Panjat Sosial atau Pendaki Sosial. Singkatnya dalam Bahasa Inggris, Social Climber. Bisa diartikan maksud Pansos hanya sebatas keinginan seseorang agar diperhatikan dan mendapat pengakuan di media sosial maupun dunia nyata. Dan ini dipraktekkan beberapa artis yang ingin terkenal secara instan melalui kontroversinya.
Adapun ciri-ciri dari sosial climbing yang harus diwaspadai adalah senang mencari perhatian. Sekilas diperhatikan Kaji Sholah ini berperilaku dan berupaya mencari perhatian dengan cara meminjam nama besar kades cantik ini. Tetapi hal ini menjadi kontroversi negatif yang bisa menggerus suara massanya sendiri.
Seseorang gemar melakukan pansos karena sangat mungkin ingin menutupi kondisi yang sebenarnya. Jadi akun media sosialnya tidak mencerminkan hal yang sesungguhnya. Misalnya kondisi riil berada dalam elektabilitas yang rendah. Atau bisa pula untuk menutupi hal lain.
Politik pansos menjadi politik yang akan membuahkan kekecewaan. Apalagi sosok Sholahuddin yang dekat dengan kiai, habib, dan orang-orang sholeh lainnya. Yang sangat disayangkan jika berpasangan dengan Angely Emitasari seorang artis biduan dangdut yang baru ini dilantik menjadi kades Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame Lamongan. Sebagai masyarakat pada umumnya saya ingin melihat kinerja dari Kades cantik asli Lamongan ini.Â
Karena masih belum ada pekerjaan yang di hasilkan dalam 100 hari kerjanya. Boleh dong saya berprasangka bahwa apakah seorang Angely penggemar berat Kaji Sholah atau Kaji sholah yang malah penggemar berat Mbak Angely, Atau bahkan timnya?
Elit politik dan warga seharusnya menjauhkan diri dari politik panjat sosial. Bila ingin bermasyarakat dengan baik, seharusnya setiap warga Lamongan melihat pelaku politik sebagai pihak yang setara, bukan melakukan panjat sosial untuk mengatrol nama di sosial media hingga harus dipuja-puja.
Dalam konteks memilih pemimpin, mereka yang moderat akan lebih pintar memilih mana yang pantas menjadi seorang pemimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H