Catatanku - Siang ini mendung. Namun tak surutkan niatku untuk jalan - jalan bersama teman. Bersepeda motor menjadi pilihan kami, agar bebas dan lebih efektif menghindari macet. Pun juga, lebih santai dan nyaman sesekali berhenti menikmati pemandangan.
Tak terasa setelah melalui jalan berliku Kota Batu. Akhirnya perjalanan kami sampai di perbatasan Pujon. Kamipun berhenti, dibundaran patung sapi beristirahat sembari memenuhi rengekan perut yang sedari tadi berbunyi hehehe..
Bakso, ya. Mbakso aja, usul temanku. Dan setelah memarkir sepedah motorpun, kami bergegas masuk kesalah satu warung bakso.
Jujur, mengingat nama Pujon dalam benak sayapun menjadi ingat nama Sempuyun. Salah satu Komunitas tradisional yang viral diberbagai medsos.
Kamipun mencoba bertanya pada pemilik warung " Bu, kalau Sanggar Sempuyun itu apakah benar ada disini?..". Belum sempat menjawab pertanyaanku, orang yang kebetulan dari tadi ada disebelah temanku memberikan jawaban. " Sempuyuna Mas..itu, di gang yang ada tulisan pengrajin itu lho. Pean masuk?!.." katanya sambil menunjukkan arah pada kami. " Oh, iya Pak..Terima kasih ". Temanku menjawab dan kuikuti.
Eksistensi Sempuyun rupanya sudah bukan hal yang sulit dicari tahu disini. Cuap-cuap dengan Bapak itupun bersambung dan diselahi mereka yang ada ditempat kami istirahat. Mereka sangat akrab menceritakan pada kami tentang Sempuyun. Dari, orang-orangnya, kreatifitasnya, keseniannya sampai kepeduliannya akan Sejarah, Seni dan Budaya, serta ke Guyub Rukunan Paguyuban tersebut.
Kebetulan saat di Sanggar, Kami bertemu langsung dengan Pak Subur, Ketua dari Paguyuban Sempuyun. Hal ini tidak kami sia-siakan untuk menimba wawasan seputar kecintaan akan budaya dan sekaligus mengenal lebih dekat akan Sempuyun.
Sempuyun adalah Semboyan Guyub Rukun, terang Pak Subur menjawab penasaran kami. Beliau katakan " Paguyuban Sempuyun ini, berangkatnya dan di kembangkan oleh rekan-rekan Netizen, Pewarta Jurnalis, bersama teman - teman penggiat budaya kesenian tradisional. Yang kebetulan kami satu misi dan hobby dalam berkesenian, seneng sejarah, alam, dan budaya".
" Jadi Anggotanya ya nano-nano mas..." lanjut Pak Subur sembari bercanda.
Pak Subur lanjutkan " Dari kami ya ada yang pecinta Alam, Seniman, Photografer, Jurnalis, dan lain-lain ".