Kota Batu yang berdekatan dengan Malang Jawa Timur pernah dijuluki sebagai Swiss kecil di pulau jawa oleh para tentara kolonial Belanda pada jaman dahulu. Memang tidak salah keindahan dan keelokan panorama alam dan beberapa lokasi
wisata menarik di kota dingin yang berdampingan dengan kota Malang ini dapat kita nikmati mulai sejak sebelum menuju pusat Kota Batu. Antara lain melihat Situs purbakala kerajaan Singosari ( Malang) , Tiba di Kota Batu kita bisa berkunjung ke taman wisata Songgoriti , Taman Selecta,
Wisata Bunga, Buah, hingga Jatim Park dan Batu Night Spectakuler dan masih banyak lagi tempat menarik lainnya. Bila kita berkunjung ke Batu Malang tentu tak akan ketinggalan untuk mencicipi segarnya sari apel manalagi, dan jangan lupakan satu lagi yaitu juga susu sapi . Produk susu sapi ini salah satunya yang cukup terkenal ada di depan alun-alun kota Batu, yakni Depot susu sapi Ganesha, yang konon menurut salah satu karyawan depot ini sudah mulai ada sejak tahun 1986. Wah cukup lama juga ya.
Usaha penjualan susu sapi yang dikelola dari Koperasi Unit Desa ini merupakan salah satu wujud pengembangan ekonomi masyarakat Batu. Selain terkenal dengan Agrowisatanya, kota Batu juga mempunyai potensi yang cukup bagus dalam usaha peternakan sapi perah. Salah satu tempat peternakan susu sapi perah yang ada di daerah Karangploso Malang. Dengan bergabung di Koperasi Unit Desa masyarakat memproduksi minuman bergisi yang berbahan susu sapi. Tentu saja susu sapi tersebut harus melalui proses pengolahan yang memenuhi persyaratan kesehatan. Susu sapi segar ini sebelum dipasarkan telah melalui proses pasteurisasi terlebih dahulu. Agar tidak merugikan kesehatan para konsumen. Meskipun telah melalui proses pasteurisasi, sebaiknya susu sapi ini harus segera diminum agar tidak memberi kesempatan bakteri yang ada di udara bebas mengkontaminasi dan berkembang dalam cairan susu tersebut. Bila pada suhu ruangan, susu sapi segar hanya boleh disimpan sampai dengan dua jam sedangkan dalam lemari es bisa hingga 12 jam dan kemasannya harus dalam keadaan steril. Selain proses pasteurisasi, susu sapi segar yang dijual dari KUD Batu ini diproses secara higienis tanpa menggunakan bahan pengawet maupun zat pemanis buatan. Itulah salah satu kelebihan mengapa depot susu ini ramai dikunjungi para pembeli. Untuk harganya pun tergolong murah meriah, mulai dari kisaran harga Rp 2000 hingga Rp 10.000. Bahkan untuk minuman kesehatan susu sapi segar dengan madu dan jahe cukup mengeluarkan selembar uang Rp 5000 Rupiah, sajian segelas susu hangat dan sehat sudah dapat kita nikmati.
Penggemar susu sapi segar ini mulai dari orangtua hingga anak - anak, untuk memenuhi selera anak - anak ada juga susu sapi segar yang disajikan dalam botol yang terkemas modern dengan varian rasa coklat, mokka dan stroberry. Untuk orang dewasa biasanya mereka lebih senang menikmati susu sapi segar dengan komposisi campuran jahe , telur dan madu. Namun banyak pula penggemar susu sapi segar ini yang menikmati susu murni tanpa campuran apa - apa. Semua tergantung selera kita. Susu sapi segar ini mempunyai banyak manfaat bagi tubuh terutama saat perjalanan jauh, memperbaiki stamina tubuh, sebagai zat pembangun, memberi energi dan juga sumber protein hewani yang cukup lengkap kandungan zat gisinya. Vitamin dalam segelas susu sapi segar cukup lengkap. Menurut salah satu sumber disebutkan bahwa komposisi dalam 100 cc susu sapi segar terdiri dari
kalori 61 kkal,protein 3,2 gram, lemak 3,5 gram, karbohidrat 4,3 gram, kalium 1200 mg, kalsium 143 mg, fosfor 469 mg, vitamin B1 0,03 mg, vitamin C 1 mg ( Untoro, 2008)
Proses transportasi susu sapi yang akan dipasarkan pada konsumen harus memenuhi syarat, dalam kendaraan tertutup dan selama perjalanan susu masih dalam kondisi dingin serta tidal boleh terlalu lama dalam perjalanan, Oleh karena itu stok susu harus selalu baru di depot, mereka biasanya berkali - kali mengirim dalam kendaraan boks. Kemasan susu yang sudah dikemas secara steril dan higienis ini langsung diserbu konsumen yang sudah antri. Terlebih saat musim liburan tiba. Ada beberapa keranjang persegi yang berisi penuh susu kemasan botol dengan varian rasa, ada pula susu sapi yang masih murni dalam kemasan termos khusus dalam kondisi hangat dan siap diminum.
Oya untuk dapat memperoleh susu sapi yang berkualitas tentu harus berasal dari sapi yang sehat, termasuk mulai dari pemeliharaan sapi, makanan sapi, kebersihan kandang dan pengecekan kondisi kesehatan sapi. Sapi perah harus selalu rutin diperah susunya dan sampai benar benar habis susunya,bila tidak ia akan mengalami mastitis atau peradangan pada kelenjar susu sapi. Nah pada kondisi seperti ini sapi perah tersebut dipisahkan dan tidak boleh diambil susunya karena mengandung bakteri. Kebersihan kandang dan makanan sapi perah juga tidak boleh sembarangan. Kandang sapi -perah harus bersih dan mendapat pencahayaan serta sirkulasi udara yang cukup baik, karena kuman penyakit TBC dan berbagai penyakit lain dapat dengan mudah menyerang sapi sapi perah bila perawatan tidak benar. KUD susu Batu sangat menjaga kualitas dari susu sapi perah milik mereka. Jadi konsumen tidak perlu cemas. Ibu hamil boleh saja minum susu sapi segar tetapi sebaiknya dipasteurisasi dulu ya.
Nah gambar diatas ini adalah contoh pengolahan susu perah. Dengan menikmati susu sapi perah bila berlibur ke kota Batu,secara tidak langsung kita juga sekaligus membantu pengembangan ekonomi rakyat kecil terutama para peternak sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa di Batu Jawa timur. Sesekali kita perlu juga berkunjung ke perternakan sapi perah di wilayah Nongkojajar Malang, melihat betapa sulitnya memelihara sapi perah agar tetap sehat. Di sana kita juga melihat bagaimana perjuangan para peternak sapi perah untuk bertahan memproduksi susu sapi perah berkualitas walau kadang harga susu tak sebanding dengan kerja keras mereka. Belum lagi bila ada kenakalan para pengecer susu sapi perah yang mengoplos susu dengan santan, tepung dan bubuk susu buatan. Hal ini tentu saja bukan hanya merugikan konsumen tetapi juga merugikan para peternak sapi perah. Mari kita bantu ekonomi rakyat kecil di desa agar tetap bertahan berternak sapi perah dan tergabung dalam KUD Batu. Salam hangat sambil menikmati segarnya segelas susu sapi perah. Bidan Romana Tari Foto;Dokumen pribadi. kecuali 2 gambar terakhir pengolahan susu dan gambar sapi diunduh dari Google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya