Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

"Metode Kanguru" Incubator Alami untuk Bayi Prematur

15 November 2012   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:16 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13530176582018663537

Merawat bayi dengan berat badan lahir rendah  memerlukan perhatian khusus.  Terutama bayi bayi yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu  berpotensi  mengalami hypothermia atau keadaan dimana bayi mudah sekali mengalami cedera dingin akibat pengaturan suhu dalam  sistem syaraf pusatnya terutama bagian pengatur suhu  belum sempurna Pada perawatan bayi dengan berat badan rendah maupun prematur tentu membutuhkan bantuan alat penghangat atau incubator.Namun bila keadaan tidak memungkinkan seperti tidak tersedianya alat penghangat, maka pilihan alami adalah dengan menggunakan metode Kanguru. Metode Kanguru ini adalah dengan  melakukan kontak dari kulit ke kulit  secara langsung antara ibu dan bayi. Persiapannya cukup ibu mandi yang bersih, dan bersedia melakukan perawatan metode kanguru. Memulai kontak ini dengan menggendong bayi dalam keadaan tanpa pakaian hanya mengenakan popok dan topi penutup kepala.Metode kanguru bisa dilakukan selama 24 jam atau secara intensif dilakukan  3 jam bergantian selang seling dengan perawatan incubator. Bayi diposisikan menempel di dada ibu saling berhadapan dada bayi dengan dada ibu sedemikian rupa menggunakan kain atau jarik yang didesain khusus untuk perawatan bayi prematur dengan metode kanguru. Namun sebenarnya alat jarik gendong biasa juga bisa digunakan. Prinsipnya seluas mungkin permukaan tubuh bayi menyentuh kulit ibu. Setelah selendang gendong tersebut disimpulkan baru ibu mengenakan pakaian luar. Ada beberapa syarat untuk dapat dilakukan metode kanguru ini yakni, berat badan bayi kurang atau sama dengan 2500 gram, bayi tidak mengalami gangguan sistem pernafasan, bayi tidak mengalami komplikasi penyakit berat selama  perawatan, perkembangan cukup stabil selama masa perawatan di inkubator. Bayi juga sudah memiliki daya hisap baik untuk dapat sekaligus merangsang pengeluaran ASI. Perawatan bayi dengan metode kanguru ini semakin diminati karena mambantu mempercepat kenaikan berat badan bayi prematur, menjalin ikAtan kasih sayang antara ibu dan bayi, memperlancar produksi ASI, mengurangi biaya perawatan dengan alat incubator terutama yang dirawat sudah cukup lama. Kelebihan lain dari metode kanguru ini adalah tubuh ibu memiliki sensor alami, dimana bila bayi mengalami kedinginan atau hypothermi maka secara otomatis tubuh ibu akan menghangat untuk melindungi bayinya, dan bila bayi mengalami panas , maka tubuh ibu akan menyesuaikan dengan menurunkan suhu tubuhnya. Bayi bayi yang telah dilakukan perawatan dengan metode kanguru selama ini dalam pengalaman saya bertugas di ruang prematur, ada beberapa manfaat plus, antara lain bayi lebih tenang dan seolah  menikmati detak jantung ibunya seperti dalam rahim, jarang menangis atau gelisah, kenaikan berat badan lebih baik, pernafasan bayi tampak stabil dan bayi merasa aman. Bagi ibu sendiri meningkatkan rasa kasih sayang, percaya diri  untuk merawat bayinya kelak di rumah. Latihan metode kanguru dapat dilakukan secara langsung setelah bayi lahir dan ibu mampu untuk melakukannya, atau saat masa persiapan transisi keluar dari inkubator bagi bayi yang pernah dirawat intensive di ruang perawatan bayi prematur. Tugas suami selama perawatan bayi dengan metode kanguru ini memberi dukungan moril dan memperhatikan keadaan kesehatan ibu dan bayi. Salam hangat Semoga bermanfaat Bidan Romana Tari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun