Berawal dari sebuah kekaguman akan hasil karya seni batik di Indonesia, membuat saya penasaran ingin tahu bagaimana sebenarnya proses pembuatan batik itu berlangsung. Terlebih selama ini proses membatik yang saya ketahui hanya lewat foto - foto atau pameran lukisan yang memperlihatkan bagaimana seorang perempuan Indonesia duduk mengerjakan batik tulis dengan alat canting di tangannnya. Perjalanan mengunjungi pusat pembuatan batik saya lakukan awal Juli 2012 lalu di Laweyan, kota Solo . Tempat tersebut terkenal sebagai salah satu pusat pembuatan batik tulis dan batik cap. Dari salah satu galeri batik tradisional tersebut saya berkesempatan melihat langsung tahapan membatik mulai awal pembuatan hingga selesai.
Untuk pembuatan batik tulis hampir sama yakni setelah dipotong - potong sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian kain mori digambar menggunakan pensil untuk membuat pola motif batik yang diinginkan. Berikutnya lalu dicanting, ada alat tulis dari tembaga kecil seperti pena untuk membuat gambar dengan menggunakan cairan malam cair. [caption id="attachment_215715" align="aligncenter" width="545" caption="foto koleksi Bidan Romana Tari"]
Proses berikutnya adalah pewarnaan. Pengerjaan pewarnaan sama dengan pewarnaan pada batik cap. [caption id="attachment_215711" align="aligncenter" width="300" caption="foto koleksi Bidan Romana Tari"]
Kemudian setelah proses pewarnaan selesai batik akan dibilas dan dibersihkan noda malam yang masih tersisa, selanjutnya diangin - anginkan untuk mengeringkan. Bahan batik yang sudah jadi tersebut  dibawa ke pengerjaan bagian penjahitan untuk pembuatan baju, sprei, taplak meja dan sebagainya. Di ruang penjahitan pola dan model pakaian dibuat beberapa ukuran dewasa dan anak - anak. Lalu tahap selanjutnya adah pengemasan dan pengiriman bahan batik ke tempat - tempat yang telah ditentukan, pasar, toko galeri dan sebagainya hingga batik tersebut tiba di tangan kita sebagai pembeli. [caption id="attachment_215717" align="aligncenter" width="519" caption="foto koleksi Bidan Romana Tari"]