[caption id="attachment_197055" align="aligncenter" width="630" caption="Budha Tidur/BCRT/Mojokerto/2012"][/caption]
Patung Budha tidur ( sleeping Budha ) menjadi salah satu tujuan wisata religi di Bejijong - Mojokerto. Patung ini dibuat pada 31 Desember tahun 1989.
Memasuki komplek Maha vihara ini hati merasa teduh dan damai. Pepohonan rindang dan suasana yang rapi pada komplek Maha vihara ini membuat para pengunjung betah.
Saya mengagumi kesahajaan dan kesucian para pemimpin umat Budha yang ada saat ini. Umat Budha dikenal sangat toleransi dengan berbagai agama di dunia. Di Indonesia sendiri ada banyak bukti betapa peradapan budaya dari agama Budha ini sangat tinggi sebagaimana ditemukan pada relief candi Borobudur.
Memasuki tempat di mana patung Budha tidur, suasana begitu tenang. Saya bertemu dengan beberapa wisatawan asing yang sedang berfoto dekat patung.
Ada keinginan untuk segera mengabadikan patung Budha tidur ini. Kesulitan untuk mendapat posisi yang pas agar dapat memotret seluruh tubuh Budha tidur ini.
Patung ini berbahan fiber dengan rangka besi. Panjangnya 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4, 5meter. Merupakan patung Budha tidur terbesar ke tiga di Asia setelah Bangkok, dan terakhir patung Budha tidur yang di Bandung ( Sumber Media Indonesia.com/2011) . Pemeliharaan patung ini dilakukan oleh para Bhiksu dan Bhiksuni.
Saat pengambilan gambar dengan kamera saku beberapa kali gambar terpotong bagian kaki dan ujung kepala. Seharusnya waktu itu saya menggunakan fitur panorama untuk memotret. Untunglah dengan segenap usaha akhirnya berhasil mendapat gambar utuh ini.
Mengapa posisi patung Budha ini tidur? Ternyata dari beberapa sumber disebutkan posisi tidur ini menggambarkan posisi Budha saat parinibanna. Dimana Sang Budha digambarkan seperti sang penguasa hutan yakni singa yang sedang tidur. Budha adalah penguasa segala mahkluk di bumi.Kemudian ada pula yang menyebutkan posisi ini adalah posisi meditasi sang Budha.
Sumber lain menyebutkan posisi Budha tidur ini menggambarkan wafatnya sang Budha Gautama, dan kolam teratai berada di sekitar patung ini menggambarkan laut dimana abu sang Budha Gautama larung.
[caption id="attachment_197057" align="aligncenter" width="600" caption="ALTAR DOA BUDHA/BCRT/2012"]