Sudah lihat gambarnya, kan? Yup. Berbeda dengan kebanyakan orang, diskon pakaian besar-besaran tidak menarik hati ini. Apa pasal?
Pertama, uang untuk itu tak diadakan. Kedua, tempat tinggal jauh di pelosok kampung, sementara diskon gila-gilaan itu adanya di emoll di kota besar dan perjalanan ke sana menempuh waktu 5 jam lebih. Di sini pun gak ada itu sejenis mart-mart, Alhamdulillah. Dompet kempes tetap utuh kempes (karena gak makai dompet nyimpen uang).
Diskon pakaian di onlineshop? Tetep gak tertarik juga tuh (kecuali diskon beli pakaian bayi, ha ha).
Nah, berbeda dengan diskon harga makanan. Diri ini penyinta macam-macam kuliner. Kalau liat list diskon menu makanan serasa ada kupu-kupu beterbangan di pelupuk minda.Â
Suka berburu makanan dan tidak hobi memasak sehingga diskon tersebut sangat cocok untuk dikejar. Jangan kira karena hobi makan enak lalu body Rosalinda ini besar, oh tidak Fernando.
Beragam aplikasi yang menyodorkan diskon menu makanan memudahkan akses untuk memenuhi keperluan dahaga. Tinggal klik atau ketik pesanan, Â lalu transfer atau bayar setelah pengiriman sampai, ulala surga dunia di depan mata.
Beberapa tempat nongkrong semacam kedai atau warung juga tak luput menawarkan diskon, jadi menuju ke sana anggap aja sekalian jalan-jalan diakhiri dengan makan makanan dan minuman lezat.
Adakah gaya hidupnya yang sama?
Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah
Ahad, 18 Agustus 2019 M/17 Dzulhijjah 1440 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H