Mohon tunggu...
Rina Pebriana
Rina Pebriana Mohon Tunggu... Buruh - Sang Buruh Aksara

Bidadari Alai Timur, "Kutemukan keindahan terhakiki dari rangkaian aksara. Cantiknya huruf membuai rasa bahagia, aku jatuh cinta."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Meronta

15 Agustus 2019   19:06 Diperbarui: 16 Agustus 2019   11:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalut (pinterest/yuzinhya)

Jeratan aksara lisan memukau jiwa
Bersahut-sahutan menipiskan rasa
Bergejolak terbakar membara
Demi mendengar kalimat nestapa

Arunika menguar di celah-celah kaca
Menembus perisai tanpa diminta
Duduk merenung memikir pusara
Jangan-jangan mati membawa dusta

Berisik hewan malam mengalunkan alegori
Malam sunyi bagi yang sendiri
Berteman huruf  dan menari-nari
Bagaikan akhirat yang penuh misteri

Girang berpisah dengan duka
Lara berubah menjadi gembira
Silih berganti mewarnai dunia
Pantaslah disebut alam fana

Oh Tuhan
Mampukan sedikit lagi bertahan?
Luka ini sungguh kah sebuah ujian?
Bilakah lagi bahagia sebelum tertimbun tanah kuburan?

Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah

Kamis, 15 Agustus 2019 M/14 Dzulhijjah 1440 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun