Dalam Surat Al-Hadid ayat 25, Al-Qur'an menyampaikan pesan yang mendorong manusia untuk berpikir dan merenungkan atas tanda-tanda kebesaran Allah dalam penciptaan-Nya. Meskipun tidak secara langsung membahas teknologi nuklir, ayat ini mengajak umat manusia untuk memperhatikan kejadian dan peristiwa di sekitar mereka.
Sebagai umat yang diberi akal dan pengetahuan, manusia diajak untuk menggunakan kebijaksanaan mereka dalam menyikapi segala bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi nuklir. Pandangan Al-Qur'an tentang ayat ini dapat dihubungkan dengan kesadaran atas kemajuan ilmu pengetahuan yang dapat membantu atau merugikan umat manusia.
Dalam konteks energi nuklir, kita dapat menafsirkan pesan dari ayat ini untuk mengingatkan bahwa penggunaan teknologi ini harus dilakukan dengan bijaksana, bertanggung jawab, dan mempertimbangkan dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Al-Qur'an mengajarkan bahwa segala ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk energi nuklir, harus digunakan untuk kebaikan bersama dan dalam kerangka kemanusiaan. Manusia dituntut untuk menjadi pengelola yang bertanggung jawab terhadap ciptaan Allah, menjaga keseimbangan alam, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam penggunaan teknologi modern.
Kesimpulannya, ayat dalam Surat Al-Hadid menegaskan pentingnya refleksi dan pengetahuan dalam menghadapi kemajuan teknologi, termasuk energi nuklir, sebagai instrumen yang harus digunakan dengan kebijaksanaan dan tanggung jawab demi kesejahteraan umat manusia dan keberlangsungan alam semesta.
