Di dalam box aku menemukan bungkusan dan aku dengan cepat membukannya
"srek srek srek srek..." merobek kertas
Tiba-tiba aku menjadi patung saat melihat isi dari bungkusan itu. Ada gaun berwarna merah dan sepucuk surat yang bertuliskan
"besok jam 8 malam, temui aku di cafe luna dengan mengenakan gaun ini. Sampai jumpa besok. Salam dari pengagummu"
Bingung dan senang, semua bercampur aduk dalam pikiranku. Aku tidak sabar ingin mengetahui siapa yang mengirim surat ini. Keesokannya, saat gelap sudah menyelimuti, tepat pukul delapan malam aku sampai di cafe itu.
Tapi anehnya cafe itu tidak ada orang, hanya ada petunjuk tulisan yang mengarahkanku. Saat berjalan tiba-tiba aku mendengar lagu kesukaanku. Aku terus berjalan mengikuti suara lagu itu dan tiba-tiba aku meilhat lilin berbentuk hati.
"kletok kletok kletok" suara sepatu
Aku mencari dari mana suara sepatu itu. Tiba-tiba ada laptop yang menyala dan memutarkan sebuah film. Tapi, aku heran kenapa isi video ini tentang apa yang aku lakukan selama di SMA.
"kletok, kletok, kletok" suara sepatu itu tiba-tiba semakin mendekat dan sontak aku menoleh ke belakang.
"hah, kamu kan..." dengan wajah bingung
"kamu masih ingat aku kan?"
"ia, masih"
"aku tahu kamu menghindar dari aku, tapi pliss kali ini jangan. "
Dia tahu jika aku berbohong padanya saat itu. Semua hal yang aku lakukan untuk menghindarinya, dia pun mengetahuinya.
"aku mencintaimu apa adanya dan aku mau menerima segala kekuranganmu. Aku mohon jangan menghindar dari aku lagi. Aku menyukaimu"
Mendengar hal itu aku hanya bisa meneteskan air mata dan tersenyum dan aku menjawab
"ia, aku juga sudah lama menyukaimu"
Akhirnya kita berkomitmen untuk menjaga dan menerima kekurangan satu dengan yang lain. Aku bangga sekali dengan kegigihannya yang terus mencariku sampai kita bertemu sekarang. Dulu memang aku malu dengan kepribadianku, tapi aku berpikir untuk apa aku malu lebih baik aku mengembangkannya.