Mohon tunggu...
wirawijaya
wirawijaya Mohon Tunggu... -

Tidak semua bisa kujelaskan dengan lisan, namun engkau bisa menemukan sedikit seberkas dan sekeping diriku lewat tulisan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jodoh bukan Perlombaan

25 Agustus 2016   12:22 Diperbarui: 27 Agustus 2016   03:03 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan anak Arifin Ilham, Muhammad Alvin dan Larissa Cou menjadi booming di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Gempar dan menghentak sebagian anak muda untuk juga segera menikah. Mereka terprovokasi tepatnya.

Apalagi, pernikahan mereka dilangsungkan setelah bulan Ramadhan. Tahu sendirikan, betapa horornya liburan mudik Ramadhan bagi anak muda yang belum menikah. Mereka akan ditanya sana-sini, depan belakang, kanan dan kiri. Segala penjuru akan bertanya.

Sehingga mau tidak mau, anak muda yang belum menikah akan merasa risih.

Sebenarnya, jika kita ingin fair melihat masalah pelik ini. Itu hanya sebuah kenormalan. Siklus hidup yang tak perlau galaukan. Karena pertanyaan tersebut akan selalu ada, siklus hidup.

Sama dengan saat anda kuliah, ada pertanyaan kapan lulus? Sudah menikah akan ditanya lagi kapan punya anak? Seterusnya dan seterusnya.

Jika anda paham konsep jodoh menurut Islam, maka hati akan anda akan tenang dan tentram dengan pertanyaan demikian. Enjoy saja.

Dalam Islam, jodoh termasuk rezeki dari Allah SWT. Walaupun telah diketahui oleh Allah, sudah tercatat di Lauhul Mahfudz namun persoalan jodoh perlu diusahakan, ikhtiar di dalamnya.

Jodoh Tidak Ditunggu

Oleh karena itu, jodoh tidak hanya ditunggu dan menunggu. Harus ada upaya serius dari tiap insan untuk menjemput jodoh.

Jika pun jodoh yang kita nanti, belum datang. Maka kita tetap harus berprasangka baik kepada Allah SWT. Karena Allah SWT tahu apa yang kita butuhkan, tidak semata memberikan apa yang kita inginkan.

Menanti jodoh dibutuhkan kesabaran. Karena jodoh yang baik berasal dari proses yang baik. Pribadi yang baik akan dipasangkan dengan pribadi yang baik pula. Jadi, kita mesti berusaha menjadi baik untuk mendapatkan yang baik. Memantaskan diri.

Kita takutkan jika mindset kita telah berubah bahwa jodoh itu adalah perlombaan. Maka boleh jadi kita tidak akan menang dan meraihnya. Meraihnya pun, mungkin jodoh yang datang tidak sesuai dengan yang kita harapkan dan sesuai dengan kapasitas kita. Kan, lucu jika tiba-tiba kita mendapat medali emas loba lari. Namun, itu hanya pemberian tanpa melalui proses berdarah-darah dan perjuangan. 

Jalani proses itu. Proses menanti jodoh dengan baik dan dengan cara yang baik. Sehingga pada akhirnya, kita mampu dan bisa menjalani proses-proses episode kehidupan baru setelah menikah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun