Mohon tunggu...
Bibi Young
Bibi Young Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Penulis yang sibuk mengurus anak dan suami serta sesekali membersihkan rumah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil Vs Prabowo Subijanto-Anies Baswedan

17 Oktober 2020   20:44 Diperbarui: 17 Oktober 2020   20:53 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gesuri.id, radarbogor.id

Pertarungan politik besar bakal terjadi seandainya pada Pilpres 2024 kelak menemukan pasangan Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil dengan Prabowo Subijanto - Anies Baswedan. Kalkulasi koalisi pun samar-samar terlihat jelas jika seandainya pasangan tersebut benar-benar terealisasi. 11 - 12 dengan koalisi yang terjadi di Pilpres 2014 dan 2019. Yang membedakan hanya Partai Demokrat yang kemungkinan besar akan mengarah pada paslon Prabowo - Anies Baswedan. Jika demikian, siapa yang bakal jadi kampiun Pilpres 2024 jika formasinya sedemikian rupa? Mari kita hitung.

Pertama kita akan mengintip capaian masing-masing calon, khususnya perolehan suara. Hal ini penting karena jadi kalkulasi kongkret yang bisa diandalkan masing-masing calon. Pertama kita akan mengintip perolehan suara Ganjar Pranowo. Pada Pilgub 2018 kemarin, bersama pasangannya Taj Yasin Maemoen, dia berhasil memeroleh suara 10.362.694 atau 58,78%.

Suara itu jadi modal besar Ganjar, meskipun ada yang menganggap itu bukanlah suara mutlak yang diraih personalitas Ganjar, melainkan juga peran sosok Taj Yasin. Namun apapun itu, capaian Ganjar itu jauh lebih tinggi dibanding ketika Pilgub 2013 silam. Saat itu Ganjar, yang berpasangan dengan Heru Sudjatmoko, hanya berhasil meraup suara 6.962.417 atau 48,82 persen. 

Sama dengan Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil merupakan Gubernur Jawa Barat setelah berhasil meraup dukungan mayoritas dengan 7.226.254 suara pada Pilgub 2018 silam. Bersama Uu Ruzhanul Ulum dia mecundangi tokoh sekaliber Sudrajat, Deddy Mizwar dan TB. Hasanudin.   Dengan modal dukungan sebanyak itu, sangat relevan jika Ridwan Kamil selalu masuk papan atas calon pemimpin Tanah Air. 

Sumber: kumparan.com
Sumber: kumparan.com
Sebelum kita mengintip kekuatan suara Pranowo Subijanto, terlebih dulu kita melihat tabungan kekuatan Anies Baswedan, terutama saat dia berhasil menaklukkan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilgub DKI jakarta 2017 silam. Saat itu, bersama Sandiaga Salahudin Uno, Anies Baswedan berhasil mengantongo 57,96% dukungan warga DKI Jakarta atau sebanyak 3.240.987 suara. Dibantu kekuatan menggerakkan gelombang massa yang sedemikian luar biasa pada ajang 212, Anies Baswedan sejak itu digadang-gadang bakal jadi kandidat kuat calon Presiden. Suara itu kian mengkristal setelah kekalahan Prabowo Subijanto pada Pilpres 2019. Pada kontes Pilpres itu, Prabowo hanya mampu meraup 68.650.239 suara atau hanya 44,5 persen. 

Sumber: tribunnews.com
Sumber: tribunnews.com
Suara yang diraih Prabowo tersebut perlahan tapi pasti mengalami penyusutan. Faktor utamanya adalah karena dia memilih duduk satu meja dalam kabinet yang dipimpin Joko Widodo, rival yang telah dua kali menumbangkannya. Penyusutan drastis suara dukunga kepada Prabowo Subijanto bisa kita simak dari beberapa survei yang dilakukan beberapa lembaga di tahun 2020 ini. Yang terbaru, Lembaga Survei Indometer merilis elektabilitas Prabowo hanya 16,8 persen, melemah dari survei pada Juli 2020 lalu, sebesar 17,6 persen. Padahal pada bulan Februari 2020, Lembaga Survei Indo Barometer merilis elektabilitas Prabowo Subijanto masih mencapai 22,5 persen.

Tentu selain hitung-hitungan modal suara yang pernah mereka raih, masih banyak komponen yang memungkinkan dijadikan lumbung kekuatan masing-masing kandidat calon. 

Ulasan selanjutnya kita nantikan di tulisan berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun