Mohon tunggu...
Wahyu Syahbana
Wahyu Syahbana Mohon Tunggu... -

Jual bibit tanaman , agen hayati dan pupuk mikoriza\r\n\r\nuntuk info dan pemesanan Pupuk mikoriza \r\nhub:wahyu 081 555 61 7078\r\nwww.bibitunggulonline.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Aplikasi Trichoderma sp. pada Tanaman Sayur Daun seperti, Sawi, Kangkung, Bayam dst

1 Maret 2012   16:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:40 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Aplikasi Trichoderma sp. pada tanaman sayur daun seperti, sawi, kangkung, bayam dst

Trichoderma.Sp :
sebagai agent antagonis pengendali penyakit busuk akar, busuk batang, busuk daun, akar gada, dst yang disebabkan oleh jenis CENDAWAN

Trichoderma sp :
 Bersifat antagonis ( kompetisi, antibiosis, hiperparasitisme )
 Sebagai mikroorganisme pelapuk
 Menghasilkan hormon pengatur tumbuh

Mekanisme Antagonis :
1. Kompetisi
Mempunyai sifat yang lebih kompetitif dalam memanfatkan nutrisi yang ada dibandingkan patogen tanaman / lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan mikroorganisme tanah lainnya.
2. Antibiosis
o Aktivitas yang dipengaruhi oleh enzim antibiotik yang dihasilkan cendawan antogonis tersebut.
o Hifa cendawan patogen tanaman yang terkena enzim tersebut akan terhambat pertumbuhannya.
o Akibatnya pembentukan miselia menjadi sedikit dan pertumbuhan koloni menjadi terhambat.

Produk Cair :
o Semprotkan disekitar tanaman
o Dosis 1 liter / Ha, konsentrasi 2 cc / liter air dengan volume semprot 500 liter air / Ha

Penyimpanan:
– Simpan pada wadah yang tertutup rapat baik menggunakan kantong plastik, botol plastic ataupun kaca.
– Gunakan satu kemasan hanya untuk satu kali pakai, sehingga tidak ada yang tersisa pada kemasan.
– Sebaiknya di simpan pada kulkas pada suhu ± 4o C, atau pada tempat yang sejuk ( kamar mandi )

Aplikasi sebaiknya dilakukan sebelum terjadi serangan. Jika sudah ada serangan maka dosis harus lebih tinggi, karena bersifat preventif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun