Mohon tunggu...
Tony Aryanto
Tony Aryanto Mohon Tunggu... -

petani yang selalu low profile

Selanjutnya

Tutup

Money

Sengon

16 Juni 2011   01:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:28 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_116775" align="aligncenter" width="300" caption="proses pengangkutan kayu jabon ke pabrik"][/caption] Sengon dan Jabon,Antara Harapan dan Kenyataan Tulisan berikut merupakan  kelanjutan tulisan saya yang kemarin,tetapi saya tulis di bab tersendiri dimana masyarakat petani sangat berharap banyak kepada kedua tanaman tersebut dalam meningkatkan taraf hidup  .( dalam hal ini Rejeki berasal dari  Allah Swt,Tuhan YME.).dan kita manusia  diwajibkan berusaha dan berdoa. Banyak hal yang salah kaprah menurut saya dalam hal penanaman jabon dan sengon .  yang hemat saya perlu dikoreksi,antara lain masalah jarak  tanam jabon atau sengon  dimana demi mengejar banyak hasil para pekebun menanam dengan jarak sangat rapat bahkan ada yang 1x1 meter.bahkan seseorang  yang katanya ahli menyarankan dengan jarak semakin rapat semakin banyak menghasilkan, dan sampai  mengasumsikan per hektar jabon akan  mendapat hasil sampai 1 milyar .mohon maaf hal ini saya kira  kurang  benar dan cenderung menyesatkan .

[caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="kayu jabon usia sekira 3 tahun"][/caption] Mengapa? Perlu kita kemukakan alasannya tanaman  Jabon/sengon idealnya minimal jarak tanam 3x2 meter,atau 3x3 meter,syukur-syukur bisa jarak 4x3 atau 4x4 bila tanahnya luas. mengapa?karena kita akan menghemat biaya bibit,biaya lubang tanam dan pupuk dan biaya operasional lainnya.semakin rapat akan membuat tanaman rawan terkena hama dan ulat,kalau sengon bahkan mengundang ulat  kantong dan karat tumor, disamping itu hasil tanaman per hektar 5000- 10000batang dan 1000 batang hampir sama karena kompetisi mendapatkan  makanan dan cahaya juga semakin besar. Soal hasil per ha ada yang membuai atau mebual dengan hasil 800 juta sampai milyaran dalam 6 tahun saya rasa adalah angin surga semata,kenapa? menurut pengalaman penulis dan rekan rekan yang pernah panen ,hasil  dalam 5 tahun realistisnya bersih adalah sekitar 200 sampai 300an juta,itu dengan perawatan standar dalam arti tidak ditelantarkan,dengan hasil sekitar 250 sampai 350 m3 per ha dari 1000tanaman per ha,dengan harga super log per kubik 1 juta super.dipotong beaya tebang dan lain lain.kalau dibin rapat tentu yang super akan berkurang dan tinggal rejectan saja yang harganya per kubik sekitar  400an ribu ukuran dibawah 20cm. menurut pengalaman rekan penulis per ha apabila ditanam 5000 batang malah dalam 6 tahun hanya menghasilkan  dibawah 100 juta !  dengan kenaikan harga kayu yang berkisar 10 persen per tahun,saya rasa 6 tahun kedepan dalam 1 ha bisa menghasilkan 350 sampai 400 an juta.(karena saya bukan seorang  peramal,wallahualam) Dan sebagai saran kami,untuk para pembibit janganlah membuai demi mengejar banyak bibit jabon dan bibit sengon yang dijual menyarankan dengan jarak tanam sangat rapat demi mengejar untung jualan bibit semata ,mungkin saran saya dianggap tidak waras. oleh para pembibit lain tapi saya mengajak pada kebaikan dan membagi ilmu  saya dan pengetahuan saya yang masih sedikit.kalau akhirnya masyarakat  menanam dengan jarak sangat rapat dan nanti disaat panen hasilnya  tidak sesuai perkiraan tentu saja mereka akan kembali trauma,dan akhirnya malas menanam pohon,padahal menanam pohon selain efek ekonomi kita punya manfaat social dan lingkungan yang sangat besar,dan misi  kita menjelaskan dengan baik agar semangat menanam tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun