Mohon tunggu...
Bibir Pedas
Bibir Pedas Mohon Tunggu... -

Mencoba memperbaiki dan menjadi lebih baik, Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

e-KTP dan ITB (Ilmu Tolak Badan)

18 Oktober 2011   05:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Bilang sama bapak, semua wajib hadir di kantor camat jam delapan pagi". Pak kepling menjelaskan sambil menyerahkan selembar undangan bertuliskan nama kami sekeluarga untuk pembuatan e-KTP pada hari Minggu, 16 Oktober 2011. "Siap bos". Jawabku, aku memang akrab dengan pak kepling. 05.30wib di 16 Oktober 2011 "Cepat nyuci Na, jam delapan kita mau ke kantor camat". Kata mamakku. Langsung aku nyuci sambil nyapu dilanjut ngepel, ( Kok bisa? Nyucinya pake mesin, jadi bisa nyambil ). Udah stel cantiklah pagi itu karena mau foto buat e-KTP. Berangkatlah kami ke kantor camat. Sampai disana, ya Allah.. Belum terbuka pintu gerbang kantor camat. Keluarlah seorang anak muda bercelana pendek, pakai kaos singlet warna putih, rambut kusut sambil ngucek-ngucek mata ( baru bangun tidur nampaknya ). Sambil memegang pintu gerbang tanpa membukanya dia berkata, "Kok pagi kali datangnya bapak-bapak ibu-ibu"? ( Sambil garuk-garuk punggungnya ). "Nanti siang mulainya jam dua". "Loh, tapi ini di undangannya jam delapan?" protes seorang ibu gendut sambil menggendong anaknya. "Salah informasi tu, ini kan hari minggu. Kalau hari biasa mulainya memang jam delapan pagi". Jelasnya lagi. Bah! Ada pula bedanya ya. Padahal udah ngebut-ngebut beresin rumah biar gak telat ke kantor camat sesuai permintaan si kepling. Haduh, palak bah! Bapakku langsung menelepon pak kepling. "Pak, kami sudah di kantor camat. Barusan dikonfirmasi sama orang di kantor camat, acaranya jam dua siang pak." "Oh, jadi jam dua siang ya.." jawab si bos. "Tapi bapak bilang jam delapan pagi pak, kenapa gak kasi tau waktunya diganti pak"? bapak protes. "Saya gak tau, saya juga lagi di luar ini". bela si bos. "Kan bapak yang kasi undangan sama kita, masa bapak gak tau", "Iya, gak tau saya pak", langsung matikan telepon si bos bah! Yang bapak-bapak pada geleng-geleng kepala ( gak angguk-angguk ya ). Yang mamak-mamak pada ngomel. Kami pun pulang ke rumah masing-masing sambil menunggu jam dua siang untuk ke kantor camat lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun