Perubahan iklim, termasuk pemanasan global, dapat memiliki dampak besar pada lingkungan. Ini termasuk kenaikan suhu global, perubahan pola hujan, dan fenomena cuaca ekstrem. Penting bagi kita untuk memahami hubungan kompleks antara iklim dan lingkungan agar dapat mengambil tindakan yang tepat dalam melestarikan dan melindungi alam semesta kita.
Konservasi sumber daya alam dan meminimalkan dampak negatif terhadap iklim adalah dua aspek penting dalam memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang. Perubahan iklim adalah tantangan global yang membutuhkan tindakan kolektif dari seluruh masyarakat internasional.
Setiap individu, komunitas, dan pemerintah memiliki peran penting dalam menangani perubahan iklim. Dengan tindakan kolektif, kita dapat berkontribusi pada menjaga planet kita untuk generasi mendatang.
Kita sebagai warga meti mewaspadai fenomena jangka panjang yang melibatkan perubahan rata-rata suhu global, pola cuaca ekstrem, dan faktor iklim lainnya di seluruh dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), organisasi ilmiah antar-pemerintah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan menyediakan penilaian ilmiah terkini tentang perubahan iklim. IPCC mengonfirmasi bahwa aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, telah berkontribusi signifikan terhadap kenaikan suhu global.
Sementara itu, World Meteorological Organization (WMO), organisasi PBB yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menyediakan informasi iklim dan meteorologi menyatakan bahwa tahun-tahun terakhir merupakan periode terpanas yang pernah tercatat.
Iklim di dunia mengalami masalah serius yang membutuhkan tindakan segera dan tegas untuk membatasi dampak negatifnya. Hal ini membutuhkan kerja sama global dan upaya bersama dari semua sektor masyarakat untuk mengurangi emisi dan memitigasi efek perubahan iklim.
Suhu permukaan laut rata-rata 0,2 derajat lebih hangat dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.
"Jika dilihat dari total permukaan lautan global dan kapasitas kalorinya, hal ini sebenarnya mewakili sejumlah besar energi panas yang diserap oleh lautan. Hal ini memerlukan konsekuensi, termasuk kemungkinan dampak terhadap pola cuaca, intensifikasi topan, dan hilangnya keanekaragaman hayati, seperti pemutihan terumbu karang," kata Dr Anthony Rea, Direktur WMO.
Energi Terbarukan
Dalam meminimalisasi pemanasan global, kita harus mulai beralih pada sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak akan habis digunakan dalam skala manusia, yakni energi terbarukan. Ini berbeda dengan sumber daya energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam yang akan habis digunakan suatu saat nanti.
Keuntungan menggunakan energi terbarukan, pertama, Ramah Lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon atau polutan udara seperti sumber daya energi fosil. Kedua, bebas dari Ketergantungan Bahan Bakar Fosil karena sumber energi yang dapat diperbaharui tidak terbatas oleh pasokan terbatas sumber daya alam tertentu. Ketiga, mendukung Pembangunan Berkelanjutan sebab mampu mendorong ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja di sektor energi terbarukan. Keempat, stabilitas Harga Energi karena sumber energi terbarukan lebih stabil dalam hal harga dibandingkan dengan energi dari bahan bakar fosil yang dapat mengalami fluktuasi.
Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi, seperti biaya awal investasi yang tinggi, keterbatasan dalam infrastruktur, dan ketergantungan pada kondisi alam tertentu (seperti kecukupan sinar matahari atau angin).
Energi terbarukan memainkan peran penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan iklim. Kebijakan dan investasi lebih lanjut dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan sangat penting untuk masa depan berkelanjutan.