Mohon tunggu...
Lala Okkyania
Lala Okkyania Mohon Tunggu... -

Lagi selalu mengejar mimpi. Man Jadda wajadda. Jika kamu berusaha pasti kamu akan berhasil. "Jangan pernah remehkan kekuatan mimpi setinggi apapun itu, karena sungguh Tuhan Maha Mendengar." Saya percaya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Bismaku

12 Februari 2010   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:57 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Apa artinya menjadi laki-laki..?" Itu pesan singkat yang paling berkesan untuk dia hampir empat tahun yang lalu.. Sebelum saya bertemu dengan dia saya pikir saya sudah merasakan apa yang teman-teman saya bilang.. Cinta Pertama.. Laki-laki itu, Bisma buat saya.. Seseorang yang memegang janji, seperti Bisma leluhur Pandawa dan Kurawa. Dia selalu bilang, menjadi laki-laki adalah kebanggaan dan tanggung jawab.. Saya setuju. "Menjadi laki-laki itu berarti lima hal, La.. Turangga, Omah, Kuliga, Kukilo, dan yang terakhir.. Wadon.." Saya pun sepakat.. " Lantas apa artinya menjadi seorang perempuan?" tanyanya waktu itu.. Perlu dua hari bagi saya untuk menjawab, karena menurut saya jawaban itu adalah deklarasi jiwa saya untuknya.. " Setinggi apa pun jalanku, aku tetap seorang ibu dan istri untuk keluargaku." (BODOH!!) Saya hanya mengutuk diri saya karena hanya mampu berpikir sampai di situ.. Tapi dia setuju, dan itu membuat saya begitu berbesar hati. Kami melangkah bersama selama dua tahun dalam sebuah hubungan yang luar biasa.. Tiga bulan awal tiada waktu tanpa seteru dan pertengkaran, selalu saya yang menangis, dan selalu dia kemudian yang berkata, "Uda.. Ga usah nangis, Ndut.. Sini.." sambil merentangkan tangannya, dan saya walau dengan enggan dan dongkol yang menyesakkan akhirnya jatuh di lingkaran tangannya, semakin tak terhenti mengeluarkan air mata. Tiada pernah ada kata maaf, tapi hati kami saling mengerti.. "Orang itu harus adil mulai dari pikirannya!" Tidak pernah ketika dalam marahnya pun kata-kata itu terlupa mengalir dalam ucapannya. Dan selalu saya dihinggapi tanda tanya tentang apa artinya.. Dia laki-laki biasa buat orang lain, laki-laki yang selalu menjejak2 tanah ketika saya terlalu lama berkeliling di mall. Laki-laki yang lebih rela menunggu di kios majalah asal kebutuhan merokoknya tak terganggu kungkungan bangunan apik yang dikelilingi AC.. Tapi tetap bersedia memilihkan dompet, cokelat dan es krim untuk saya, dan Biyu.. Cerita tentang dia terlalu berkesan dan sulit untuk dihapuskan, mungkin karena terlalu banyak air mata, rencana tentang masa depan, perdebatan tentang apa yang seharusnya diyakini, mimpi tentang esok hari yang lebih baik, dan semua yang pernah tidak pernah dibayangkan orang lain. Tiga hari sebelum hari itu saya berlari ke Pipi, menangis dan hampir meninju abang saya sebelum berangkat. "Pi.. Kasi tau aku, apa c yang salah dari kita? Bukan kita yang salah, Pi.. Tuhan kita tu sama, kita cuma manggil nama Tuhan kita dengan nama yang beda. Knp mereka ga mw tw.."

***

Jika aku tak terkalahkan aku akan membuatmu hanya untukku, malam ini, selamanya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun