Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda pada setiap wilayahnya. Setiap wilayah memiliki sektor unggulan yang berfungsi untuk meningkatkan dan memajukan perekonomian pada daerah tersebut. Hal ini menyebabkan setiap daerah memiliki laju perekonomian yang beragam sesuai dengan potensi yang ada pada masing-masing daerah.Â
Laju pertumbuhan ekonomi akan lebih berkesan jika pertumbuhan tersebut terjadi pada suatu sektor yang memiliki potensi dalam mendorong proses percepatan dan peningkatan pengembangan perekonomian suatu daerah maupun pembangunan perekonomian suatu daerah yang termasuk dalam sektor basis.
Dari hal tersebut dapat diketahui jika laju pertumbuhan ekonomi juga didapati pada ekonomi basis maupun non basis. Ekonomi basis ini merupakan kegiatan ekonomi yang melayani pasar domestik maupun pasar yang bersifat luar daerah. Sektor basis dapat menghasilkan output berupa barang dan jasa yang nantinya berimbas pada keuntungan. Hal ini berimpact atau menyebabkan pada mampunya suatu daerah mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu sektor ke daerah lain sehingga dapat disebut juga sebagai sektor unggulan suatu daerah. Sedangkan sektor ekonomi non basis merupakan  sektor atau kegiatan ekonomi yang hanya mampu melayani pasar daerahnya sendiri. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa permintaan kondisi ekonomi suatu daerah mempengaruhi sektor ekonomi non basis dan tidak bisa berkembang melampaui pertumbuhan ekonomi wilayah.
Komoditas merupakan sektor yang dianalisa pada sektor basis maupun non basis. Komoditas pada setiap daerah beragam dan memiliki perbedaan dari ciri khas masing-masing tergantung dari wilayah. Menentukan sektor basis dan non basis dapat dilakukan dengan metode analisa perhitungan LQ pada komoditas-komoditas yang ada. Analisa LQ dapat dilakukan dengan adanya pertimbangan kapabilitas dan tersedianya sumber daya alam pada suatu daerah. Analisa LQ dilakukan untuk mengetahui sektor unggulan dari suatu daerah dalam menentukan sektor penunjang yang dijadikan andalan.
Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) menyatakan bahwa sektor industry akan tetap menjadi ekonoi basis Negara Indonsia untuk kedepannya. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor industri terhadap PDB atau Produk Domestik Bruto tetap lebih besar daripada sektor lainnya kemudian industri juga merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar. Dari total 133 juta tenaga kerja, 14,3% atau sekitar 18 juta tenaga kerja diserap sektor industri. Setiap tahun, sektor industri membutuhkan sekitar 600 ribu tenaga kerja baru. Sayangnya, dari jutaan tenaga kerja, hanya sebagian kecil yang memenuhi persyaratan industri. Untuk menghadapi hal tersebut, pemerintah harus rajin dalam menggalakkan berbagai macam pelatihan industri untuk meningkatkan mutu dan kualitas SDM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H