Mohon tunggu...
Bianca Kosin
Bianca Kosin Mohon Tunggu... -

Gua berumur 16 tahun dan duduk di SMA 2 dan gua mengambil jurusan IPS. Gua baru belajar menulis dan gua punya blog stolenground.wordpress.com check it out ya! ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taste Your Words Before You Spit Them Out

18 April 2017   15:13 Diperbarui: 18 April 2017   15:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berawal hanya dari sebuah lelucon, sebuah kalimat, sebuah nama panggilan yang berakhir tidak lucu. 

If you think that there is a country that haven’t witnessed bullying acts before then you are totally wrong.

Bullying terjadi dimana-mana, terutama di kalangan remaja. Ada 4 jenis bullying  yaitu secara fisik, sosial, verbal dan cyber atau media sosial. Bullying biasa berawal dari kata-kata. Verbal bullying adalah jenis bullying yang bisa membuat masalah menjerumus semakin dalam. Kalau seorang anak dibully secara fisik, kita bisa melihat dari luka-luka yang berbekas. Tapi orang yang dibully secara verbal, tidak ada yang bisa melihat hatinya yang tersakiti. Jika seorang anak dibully secara verbal di sekolah, ketika sampai rumah teman-temannya tidak akan berhenti, mereka akan melanjutkan pembullyan itu di media sosial, ini berarti mereka melakukan cyber-bullying. Ketika seseorang menjadi "bahan" bully, maka semua orang akan ikut membully dirinya atau orang-orang tidak mau berteman dengan dirinya  (social-bullying) karena takut nanti akan terkena imbasnya. Padahal seseorang yang dibully membutuhkan pertolongan orang lain. 

Orang-orang yang dibully tidak hanya merasa tersakiti, mereka akan merasa bahwa dirinya tidak cukup baik dan dikarenakan mereka tidak bisa membalas, mereka akan menyimpan rasa sakit hati itu kepada dirinya sendiri sehingga mereka memendam dan dendam kepada orang-orang yang membully dirinya bahkan mereka bisa saja mengakhiri hidup mereka karena depresi atau merasa sangat buruk seperti apa yang di katakan oleh orang-orang yang membully dia.

Berhati-hatilah ketika berkata-kata. 

The tongue pierces deeper than the spear

Lidah memang sebuah organ tubuh yang kecil tapi bisa menusuk lebih tajam daripada sebuah tombak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun