Putu Ayu Saraswati: Duta Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia dengan Segudang Prestasi

Segudang prestasi muncul dibenak seseorang jika mendengar sosok kelahiran tahun 1997 ini, Putu Ayu Saraswati atau yang sering dikenal dengan panggilan Ayusa. Salah satu tokoh perempuan inspiratif yang lahir di Provinsi Bali dari ayah berdarah Bali dan ibu Taiwan.

Ayusa kembali viral muncul di media sosial sejak diadakannya KTT G20 di Provinsi Bali, beliau mencuri perhatian seluruh masyarakat Indonesia karena berhasil menjadi tour guide yang memandu para pemimpin G20 di Ngurah Rai Grand Forest Park dan Hutan Mangrove. "Di mana saya berkesempatan berbicara tentang dorongan Indonesia terkait net zero emission (netralitas karbon) dengan melakukan rehabilitasi 6 juta hektare lahan, termasuk 600.000 hektar hutan bakau," tulis Putu Ayu Saraswati di Instagramnya dikutip Selasa (26/09/2023).

Ayusa juga memiliki prestasi lainnya, salah satunya di ajang kecantikan nasional dan berhasil meraih gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2020 serta melanjutkan perjuangannya membawa nama harum Indonesia di ajang internasional, Miss International 2022. Advokasi yang diangkat adalah tentang pemberdayaan perempuan hingga perlindungan anak melalui hashtag yang digarapnya yakni #SangGuruKehidupan. 

Tidak berhenti disana, siapa sangka tokoh inspiratif ini juga berkesempatan menjadi Duta dan Dewan Penasehat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sejak 2020. Dilansir dari portal online Inews Nasional, ternyata Ayusa sudah mulai membangun prestasinya sejak umur 18 tahun sebagai Jegeg Bali 2015 dan meraih pula gelar Miss Intelligence. Dikela pula sebagai medical practitioner, sarjana kedokteran dari Universitas Udayana Bali.

Dikutip dari Buku Reframing Organizations oleh Bolman dan Deal, terdapat empat bingkai kepemimpinan (The Four Frame Leadership). "Think of the frames as windows into the world of leadership and think of frames as lenses" tutur Joseph P. Zolner pada video Professional Education dikutip Selasa (26/09/2023). Terdapat empat bingkai kepemimpinan yakni structural frame, human resource frame, political frame, dan symbolic frame, maka dari itu saya akan menganalisis gaya kepemimpinan Putu Ayu Saraswati sebagai Duta dan Dewan Penasehat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 

Karakteristik pada seorang pemimpin sangat perlu dimiliki demi membawa pengaruh positif pada tim atau bawahannya (Sutarto Wijono, 2018).  Ayusa telah menjalankan gaya kepemimpinannya sehingga mendapat berbagai prestasi karena mengkombinasikan dan mengimplementasikan tiga bingkai kepemimpinan yakni, structural frame, human resource frame, political frame. Dapat dilihat dari pendekatan bingkai yang pertama yaitu structural frame dimana Ayusa melakukan strategic thinking of leadership, dimana pada setiap acara yang dihadiri oleh beliau, selalu bisa menempatkan diri sebagai siapa beliau menghadiri acara tersebut.

contohnya jika diundang sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2020, beliau akan memfokuskan pembahasan megenai isu lingkungan, begitu pula jika Ayusa diundang sebagai Duta dan Dewan Penasehat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, beliau akan membawakan advokasinya tentang pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

Ayusa juga kerap bekerja sama dengan komunitas sekitar. Dilansir dari instagram pribadinya, beliau berkolaborasi dengan aktivis lingkungan dalam promosi dan produksi film 'Pulau Plastik' yang membawakan isu mengenai polusi lingkungan khususnya yang dikarenakan oleh plastik. Hal ini berjalan selaras dengan salah satu bingkai kepemimpinan human resource frame, yang mengedepankan kolaborasi, mengembangkan skill individu dan memberikan motivasi, serta mendengarkan berbagai perspektif dari aktivis mengenai isu yang diangkat. 

Bingkai kepemimpinan terakhir yang diimplementasikan oleh Ayusa adalah political frame dimana terdapat proses membangun relasi dengan pemerintahan dengan menjadi salah satu Duta Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia dengan mengemban tugas untuk mengkomunikasikan kepada generasi muda mengenai isu-isu terkait, tidak hanya itu beliau juga bekerja sama dengan banyak stakeholder group demi meningkatkan dan mencapai tujuan program kerja pemerintah di Republik Indonesia.

Daftar Pustaka: