Mohon tunggu...
Srikandhi
Srikandhi Mohon Tunggu... -

Paint My Sky...will You?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersekutu dengan Alam

28 Desember 2011   17:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Candra jingga enggan munculkan sinarnya
Tak satupun bintang rela berkerlip
Hanya gemuruh ombak bergulung gulung
Menerpa karang yang dingin membeku
Gelap
Kelam
Sunyi
Nyanyian hati tak sanggup mengusir sepi
Riak riak sisi laut membaca kerikil yang terdiam kaku
Wahai malam yang kelam
Gerangan apa yang ada di benakmu?
Tidakkah kau tau, aq rindu hangat sinarmu malam ini
Jangankan berceloteh, bisikmu pun tak terdengar malam ini
Lalu
Ku akupun mengadu pada angin malam
Tolong terbangkan rinduku untuk ksatriaku
Yang biasanya memeluku hingga ujung malam
Yang biasanya membisikan nada nada kasih
Yang biasanya menemani gelisahku
Yang biasanya mengajakku berdansa samba dalam alunan merdu nyanyian malam
Yang biasanya bertanya, "how do you want it, rare, medium or well done?"
***
Pada angin malam aku terbangkan lantunan rindu untuk ksatriaku
Bisikan rinduku untuk ksatriaku
Angin
Ombak
Batu karang
Nyiur
Pantai
Berekutulah untukku malam ini
Bisikan rinduku untuk sang pemilik hati

*MJ, miss you so so much tonight*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun