Ikuti langkahku, engkau akan menemukan jagoanku. menyusuri gang sempit di tengah kota megapolitan. masih dua ratus meter lagi engkau akan bertemu. jalan ini terlalu sempit untuk orang berbadan besar, kamu harus berhenti bila berpapasan, memberi ruang dan kita berjalan lagi. aku sudah dua tahun di sini. kalau engkau tanya apakah aku suka? kamu pasti punya jawabannya. Kita sudah sampai. Itu jagoanku sudah menunggu, tawanya yang membuatku bertahan di sini. Kenalkan namanya Oji, ayo sapa sahabat Ibu. Umurnya genap lima tahun, dan ini hari pertama di sekolah. dan aku akan mengantarkan Oji sekolah. Aku sudah ijin sama Juragan untuk tidak masuk kerja, mudah mudahan tidak dipotong gaji. Ayo Oji pakai baju barumu. aku tersenyum bangga. anaku cukup tampan dengan baju bekas yang menuru Oji baru. hanya sabuk ini yang kubelikan baru karena celana Oji kebesaran. maafkan ibu nak belum mampu membelikan tas. nanti Ibu gajian pasti kita beli, Ibu janji. Ini hari pertama di sekolah. Ayo kita berangkat, kita harus sampai sekolah lebih cepat, agar jagoanku duduk paling depan. Kita duduk di sini teman kita tunggu Oji sampai pulang. mungkin hanya sebentar, karena ini hari pertama. Aku menaruh harapan Jagoanku akan menjadi orang besar dan menjagaku sampai aku tua. Aku berharap Oji menjadi Dokter seperti majikanku. kenapa kau tertawa aku tidak bermimpi aku akan menabung mulai sekarang. mimpi-mimpi inilah yang membuat aku dan Oji bertahan. dan kamu saksinya teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H