Mohon tunggu...
Bode Haryanto Tarigan
Bode Haryanto Tarigan Mohon Tunggu... Dosen - Bujur Ras Mejuah Juah

Aku adalah satu diantara mereka dan kamu. Aku hanya bagian dari yang tidak terpisahkan diantara mereka dan kamu. Hidupku adalah bagian dari mereka dan kamu. Apa yang ada padaku adalah sebuah anugerah bagi mereka dan kamu. Aku Mereka dan Kamu adalah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bumi dan Manusia Saling Mengasihi

21 Januari 2010   18:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendahuluan

Wahyu 1:8 ada tertulis Akulah Alfa dan Omega. Atau sering ditulis sebagai yang awal dan akhir. Ini adalah sebuah pernyataan yang menunjukkan kekuasaan Tuhan. Dia tidak berawal dan berahir, karena awal akan menemukan akhir dan akhir akan menemukan awal kembali.

Saat ini peradapan dunia banyak menghadapi masalah, dari krisis ekonomi yang katanya sudah mulai membaik, disaat yang sama juga terusberlangsung pemanasan global yang semua itu tidak dapat dilepaskan dari aktifitas manusia yang berusaha meningkatkan kwalitas hidup melalui pengembangan aktifitas produksi yang tentunya memerlukan energi yang sangat besar yang dalam prosesnya menghasilkan produk samping CO2 yang memacu pemanasan global dan pendinginan global (Climate Change). Tentunya alasan pengembangan aktifitas produksi itu sendiri adalah demi kepentingan umat manusia, demi kesejahteraan dan sebagainya dan ternyata pada saat yang sama krisis ekonomi juga terjadi, lalu siapa yang paling menangung akibat ini semua? Jawabnya bumilah yang paling dirugikan dan menerima akibatnya. Lalu jika terjadi apa-apa dengan bumi lalu siapa yang menangung akibatnya? Tentunya adalah manusia. Ini adalah sebuah lingkaran sebab dan akibat dan akhirnya akan mengorbankan seluruh peradapan dunia seperti apa yang dipertontonkan pada film 2012.

Hakekat keberadaan manusia di Bumi

Tuhan menciptakan manusia sebagai HADIAH bagi bumi ini agar dunia ini dapat diurus, dipelihara dan dikuasai manusia. Di sisi lain dunia adalah HADIAH bagi manusia karena ternyata segala sesuatu ada di dunia ini, dan Tuhan mengatakan semua itu baik. Hadiah adalah sesuatu yang berharga tetapi tidak harus mahal, ketika anda mengirimkan sebuah kalimat yang berisikan Ucapan Cepat Sembuh dan sebagainya itu adalah sebuah hadiah yang akan sangat berharga walaupun tidak mahal. Demikianlah Tuhan menghadiahkan sesuatu yang sangat berharga kepada manusia ini sebagai hadiah yaitu Bumi ini. Tuhan menginginkan manusia menerima pemberian ini sebagai sebuah hadiah kasih dari Tuhan. Bumi adalah hadiah Kasih sehingga sepantasnya manusia untuk menjaga, memelihara dan menguasai dunia ini juga dengan penuh kasih. Manusia dan bumi ini seharusnya salaing mengasihi dan saling memberi (hadiah).

Namun apa yang telah terjadi saat ini, kenapa bumi sampai sedemikian rupa? Dimana sesunguhnya permasalahaanya?

Saat ini manusia sedang diperhadapkan pada sebuah dimensi krisis yang akan mengagalkan hampir seluruh usaha dari logika ilmu pengetahuan. Jika hal seperti dalam film 2012 itu terjadi maka hancurlah semua peradapan teknologi, apa yang telah dibangun semuanya menjadi sia-sia dan semua harus di mulai dari nol lagi. Kemanakah para ilmuan akan meletakkan logikannya dan kemana perginya peradapan itu? Ini adalah sebuah arah yang sangat miris, ketika dunia memulai semua dengan logika ilmu pengetahuan namun harus berakhir dengan kematian dan kehancuran.

Seharusnyalah manusia kembali keTuhan yang adalah yang awal dan yang akhir itu. Jika kita kembali kesejarah peradapan dunia ini, maka manusia telah lupa akan kodradnya sebagai manusia yang adalah sebuah karya sempurna dari Tuhan. Tuhan menciptakan manuisa sebagai hadiah bagi dunia ini, dan dunia adalah hadiah bagi manusia. Manusia diciptakan Tuhan karena kasih akan dunia ini untuk memelihara Dunia ini (baca Kitab Kejadian).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun