Mohon tunggu...
Bode Haryanto Tarigan
Bode Haryanto Tarigan Mohon Tunggu... Dosen - Bujur Ras Mejuah Juah

Aku adalah satu diantara mereka dan kamu. Aku hanya bagian dari yang tidak terpisahkan diantara mereka dan kamu. Hidupku adalah bagian dari mereka dan kamu. Apa yang ada padaku adalah sebuah anugerah bagi mereka dan kamu. Aku Mereka dan Kamu adalah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yesus: Tuhan Yang Tersalib?

23 Januari 2011   15:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:15 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
With cross you live without cross

[caption id="" align="alignleft" width="418" caption="With cross you live without cross"][/caption]

Jika ditinjau Tuhan adalah Tuhan maka apa logikanya bahwa Yesus adalah Tuhan padahal Yesus harus mati tersalib? Inilah yang tidak dapat diterima  bangsa Yunani, God is God, God cannot  be suffering. Tuhan kenapa menderita dan  mati? Demikian juga Yahudi dalam pengalaman mereka bersama Abraham dan Musa dan lainnya, Tuhan adalah Kuat Perkasa, Tuhan adalah super dalam segalanya.  God is strong and glory. Bagaimana mungkin Yesus adalah Mesias jika dia mati dikayu salib.

Dari logika  Tuhan mungkin sulit diterima manusia secara logika manusia jika Tuhan harus tersalib. Ada contoh lain di alkitab  yang berbeda dengan dengan logika dan kebiasaan manusia, salah satu contoh bahwa dalam adat istiadat dan kebudayaan, anak paling tua adalah paling diutamakan, termasuk di cina, afrika dan Indonesia. Namun alkitab bercerita lain, antara Kain dan Habil, Ruben dan Yusuf, Esau dan Yakup, ternyata anak-anak bungsu lebih utama ketimbang anak-anak paling tua, artinya bahwa kebiasaan kultur dan budaya dan logika manusia tidak dapat dibawa kedalam logika Tuhan dalam konteks ini.

Tuhan yang mati? Seperti ada aturan yang salah disana. Apa lagi Yesus dari Nazaret, sebuah kota didaerah Galilea, daerah yang kacau secara adat budaya yang bercampur antara yudea, kanaan dan palestina. Galilea adalah jalur terjepit antara dua kekuatan Asiria di utara dan Mesir di selatan, seperti ada cemoohan untuk mereka yang tinggal di daerah Galiela, apakah ada yang bisa diandalkan disana? Maka ketika ada nubuatan akan Yesus dari Nazaret, hampir semua orang tidak mempercayainya bahwa akan ada orang dari Nazaret yang meletakkan Kerajaan Surga, hal ini seperti dogeng dan cerita bohong sebuah daerah Galilea. Can come something good from Nazareth Galilee?Banyak jenis hukuman mati yang dikenal, dan saat itu yang paling terkenal adalah hukuman pengal leher/ pancung oleh pemerintah Roma, dalam hal ini Yesus dihukum dengan disalibkan, merupakan sebuah hukuman yang dijatuhkan karena kesalahan yang berat atau kriminal berat. Harga dari penyaliban Yesus merupakan sebuah tindakan diluar Logika Manusia. Bagaimana mungkin salib merupakan jalan penyelesaian seorang Yesus yang saat itu tidak ditemukan sama sekali kesalahannya oleh penguasa Gubernur Judea  Pontias Pilatus.

Kematian Yesus dikayu salib merupakan sebuah langkah dari Logika  TUHAN untuk:

1. Tuhan menggunakan kesalahan orang tersalib sebagai hukuman dengan mati disalib juga sebagai hukuman dari dosa manusia yang ditanggung dalam kematianNya di salib.

2.  Tuhan menggunakan hal-hal akibat dari kemanusiaan sebagai sebuah hukuman dalam kematian kepada sebuah pengertian akan kematian demi sebuah keselamatan.

3. Tuhan sedang mempersiapkan sebuah tahapan diluar logika manusia akan adanya sebuah kebangkitan (ressurection) sebagai apa yang akan di alami Yesus.

4. Tuhan sedang mempersiapkan sebuah tahapan diluar logika manusia akan sebuah kehidupan yang kekal didalam Yesus.

Jadi kematian Yesus adalah awal dari sebuah tahapan baru dalam pemahaman manusia akan transformasi dari sebuah kebangkitan dan kenaikan kesurga. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah sebuah PEMBUKTIAN PENGINJILAN BAHWA YESUS ADALAH ANAK ALLAH (Son of God). Pemahaman akan Yesus dalam Kematian dan  kebangkitan ini merupakan merupakan sebuah logika yang diyakini dan ditulis oleh MARKUS 30 tahun setelah kejadian penyaliban itu terjadi.

Artinya jika tidak ada penyaliban maka tidak ada penginjilan, karena kematian itu telah membuka kepada pemahaman akan keselamatan yang sempurna didalam Yesus. Barang siapa yang tidak dapat menerima kematian Yesus berarti mereka tidak dapat menerima akan kebangkitan dan keselamatan. Mereka tidak dapat menerima ANUGERAH ILAHI didalam Yesus yang mengampuni dosa dan menyelamatkan manusia bahkan kekehidupan yang kekal. Dalam hal ini manusia tersandung kepada logikanya sendiri mereka tidak dapat menerima Tuhan yang menderita mati tersalib, artinya logika manusia membawa manusia tidak mendapatkan anugrah keselamatan dari Yesus. Keselamatan itu menjadi usaha manusia sendiri dan ini sepertinya sebuah usaha yang telah dilakukan sejumlah keyakinan seperti Hindu dan Budha dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun