Tetapi, lanjut BHS, pengorbanan daripada operator penambangan yang sudah membangun jembatan air sebagai pengganti jembatan permanen yang seharusnya dibangun Pemerintah itu harus diapresiasi. Bahkan, dibantu kehadiran dari pemerintah untuk mendukung sempurnanya pelayanan transportasi penambangan tersebut yang berfungsi sebagai pengganti sementara jembatan yang sampai dengan saat ini belum diwujudkan.
Selain memberikan sejumlah masukan kepada Pemerintah, Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) bersama tim BHS Peduli juga menyambangi rumah duka dan bertemu ibu korban.
Penekanan dari ibu korban adalah perlunya perhatian daripada Pemerintah untuk memantau peralatan keselamatan, sekaligus asuransi hadir atas dukungan Pemerintah untuk mengcover semua masyarakat yang menggunakan transportasi perahu penambangan. Ibu korban kepada BHS mengucapkan terima kasih atas perhatian, terutama tim penyelamat SAR dari BPBD Kota Surabaya yang sudah menemukan putrinya.
Dilanjutkan Alumnus Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini, dukungan alat transportasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah karangpilang yang akan menuju ke wilayah Selatan yang seharusnya membangun infrastruktur jembatan adalah tugas Pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H