Lanjutnya, sebagian besar terminal yang diserahkan pemerintah daerah yang dalam keadaan baik untuk menjadi terminal tipe A, yang belum direnovasi sampai dengan saat ini sebagian tidak dirawat dengan baik. Bahkan kondisi fasilitas banyak yang rusak sehingga masyarakat merasa tidak nyaman dan aman untuk menunggu di terminal.
Sebelumnya, kata BHS, Pemerintah daerah telah beberapa kali memperingatkan kemenhub, misalnya di terminal tipe A Purboyo Madiun tahun 2018-2019 kemenhub pernah diingatkan oleh Walikota Madiun dan baru direspon dan ditinjau Dirjen Darat Mei 2022 tetapi hingga saat ini belum ada perubahan perbaikan.
Dikatakan Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jatim ini, Terminal Purboyo Madiun yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan walikotanya dikarenakan kondisinya terminal sangat kumuh, minim dengan penerangan, tempat duduk sangat sedikit dan banyak yang rusak diruang tunggu, bahkan tenantnya 95% tutup.
Kondisi ini, kata BHS, jauh berbeda dari sebelum diserahkan ke kemenhub, kondisi terminal tersebut dalam keadaan baik dan terawat menurut Walikota Madiun. Diterminal tersebut saat ini masih dimanfaatkan 250 kendaraan bus antar provinsi setiap harinya, sehingga diharapkan kemenhub bisa segera melakukan percepatan pembenahan untuk kenyamanan penumpang dan pemanfaatan terminal secara maksimal.
"Harusnya kemenhub mendorong masyarakat dan perusahaan bus AKAP untuk memanfaatkan terminal secara maksimal dan membenahi terminal tipe A tersebut dengan sarana yang cukup tanpa biaya yang mahal dan menstandartkan pelayanan minimal di terminal dengan ruang tunggu yang memadai dari sisi akomodasinya, seperti yang sudah diberlakukan di alat transportasinya (bus antar propinsi) yang selalu dituntut oleh kemenhub untuk memberikan pelayanan yang di standarisasikan, tetapi kenapa Kemenhub sendiri masih belum bisa menstandarisasikan pelayanan minimal yang ada di terminal tipe A yang dikelolanya sendiri..???" tanya BHS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H