Kabupaten Mandailing Natal dengan luas wilayah kurang lebih 653.542 Ha ini terletak pada Provinsi Sumatra Utara. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan provinsi Sumatra Barat dan kota Panyabungan sebagai ibu Kotanya. Secara administratif, letak geografis Kabupaten Mandailing Natal berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas di sebelah Utara; Provinsi Sumatera Barat di sebelah Timur; Samudra Hindia di sebelah Barat dan Provinsi Sumatera Barat di sebelah Selatan.
Dengan kondisi topografi yang terdiri dari gugusan pegunungan dan perbukitan yang dikenal dengan Bukit Barisan di beberapa kecamatan, juga daerah pesisir/daerah pantai di Kecamatan Batahan, Kecamatan Natal dan Kecamatan Muara Batang Gadis. Daerah Kabupaten Mandailing Natal dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
- Dataran rendah merupakan daerah pesisir, kemiringan 00-20 seluas 160.500 Ha (24,24%);
- Daerah/dataran landai, kemiringan 20-150 seluas 879 Ha (5,49%);
- Dataran Tinggi, kemiringan 150-400. Dataran tinggi terdiri 2 dari jenis, yaitu:
- Daerah perbukitan, kemiringan 150-200 seluas 513 Ha (16,91%);
- Daerah pegunungan, kemiringan 200-400 seluas 348.599 Ha (53,34%).
Sedangkan kondisi hidrologi di Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari beberapa DAS yang besar, Diantaranya:
- DAS Batang Gadis : 313.845,08 Ha (53,32%)
- DAS Batang Batahan : 540,32 Ha (17,59%)
- DAS Batang Natal : 091,90 Ha (12,93%)
- DAS Batang Tabuyung : 152,84 Ha (8,18%)
- DAS Batang Bintuas : 266,58 Ha (5,48%)
- DAS Batang Toru : 665,83 Ha (2,49%)
Di  Sumatra Utara sendiri terdapat beberapa Gunung Api yang masih aktif seperti Gunung Sibayak, Gunung Sibuatan, Gunung Pusuk Buhit, Gunung Sinabung, Dan Gunung Sorik Merapi. Pulau Sumatra juga Bersinggungan langsung dengan pertemuan Dua Lempeng Bumi yaitu Lempeng Indo_Australia
Menurut kondisi topografi Kabupaten Mandailing Natal yang di lalui oleh sungai sungai besar dan tempatnya yang banyak pegunungan serta aktivitas vulkanik dan pergerakan lempeng bumi membuat kabupaten Mandailing Natal sangat rawan terjadi bencana alam seperti Banjir, Gempa Bumi dan Tanah Longsor.
Menurut data yang di dapat dari Kemenkes Kab. Mandailing Natal Utara ada kurang lebih 4 Kecamatan yang terdampak banjir dan ada 12 orang meninggal dunia akibat tanah longsor di tahun 2022.
Sedangkan data yang kami dapat dari BPS Kab Mandailing Natal dari tahun 2011-2020 kami sediakan dalam bentuk grafik batang di bawah ini:
Menurut data yang didapat pada media massa bencana banjir pada tahun 2021 di kabupaten Mandailing Natal, ada 16 kecamatan yang tergenang banjir. Adapun 16 kecamatan yang terdampak banjir yakni, Kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan
"Dari data, ada 16 kecamatan yang terdampak banjir. Setidaknya ada 2.108 kepala keluarga terdampak banjir," kata Kasi Pemulihan Sosial Ekonomi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Julinaida Hasibuan, Minggu (19/12).
Sedangkan bencana gempa bumi yang terjadi di kabupaten Mandailing Natal, Gempa magnitudo (M) 4,4 terjadi Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut). Pusat gempa berada di darat. "Pusat gempa berada di darat 41 km tenggara Mandailing Natal," tulis BMKG melalui akun Twitter resminya, Jumat (21/1/2022). Gempa terjadi sekitar pukul 17.47 WIB. Gempa ada pada kedalaman 3 kilometer.