[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="teks"][/caption] Membeli mobil secara kredit? Cara seperti ini tampaknya sangat mudah untuk mewujudkan impian memiliki mobil. Maklum, akhir-akhir ini lembaga perbankan maupun lembaga pembiayaan nonbank juga gencar menawarkan produk pembiayaan pembelian kendaraan bermotor roda empat itu. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang memberi janji proses mudah, down payment (DP) atau uang muka yang kecil, angsuran murah, dan tenor atau jangka waktu kredit lama. Malah, masih diimbuhi suku bunga fleksibel alias bisa diatur. Semudah itukah? Barangkali prosesnya memang mudah. Namun, fakta juga membuktikan tak sedikit di antara para pengutang yang stres setelahnya. Hidup seolah gali lubang tutup lubang, tidur tak nyenyak makan apa pun serasa tak enak karena merasa terjerat utang. Tetapi hal seperti itu tidak akan terjadi bila mereka bijak dalam membuat rencana atau cerdas dalam mengelola sumber keuangan mereka meski dana yang tersedia pas untuk kreditmobil Lantas seperti apa perencanaan dan pengelolaan itu? "Kuncinya tentu saja kenali potensi keuangan yang ada, kemudian buat rencana, alokasi dan antisipasi," Lantas ia pun memberikan contoh beberapa langkah yang harus dilalui. 1. Tentukan mobil pilihan dan kenali potensi keuangan Bila anda telah mendapatkan mobil idaman dan harganya, maka hitung dengan kemampuan keuangan yang ada. Idealnya, dan sesuai dengan ketentuan lembaga keuangan, uang muka mobil yang anda beli adalah 30 persen dari total harga. Namun sebaiknya, anda jangan pernah berpikir hanya memberikan DP itu persis 30 persen. Upayakan sebisa mungkin 60 persen atau lebih. Dengan demikian, tenor atau jangka waktu kredit yang anda ambil juga bisa lebih pendek dan angsuran lebih kecil. "Ingat semakin panjang tenor selain angsuran semakin besar, bunga dan risiko juga lebih besar," Sebab, lembaga keuangan menghitung angsuran yang anda bayarkan sesuai jangka waktu kredit merupakan nilai uang pada masa itu. Artinya, anda harus memberikan tambahan nilai berdasar bunga saat itu, inflasi, serta depresiasi nilai. "Nah kalau ternyata terjadi lonjakan suku bunga dan tingkat inflasi, terlebih bila sifat bunga itu floating dan penghasilan tidak sesuai dengan perkembangan itu. Anda akan kesulitan," Hal lain yang perlu diingat, jangan pernah tergoda dengan janji bunga yang terlalu kecil dan tidak masuk akal. Sebab, besaran cicilan bisa serasa mencekik. 2. Pilih lembaga pembiayaan yang tepat Saat ini banyak sekali lembaga pembiayaan - baik bank maupun nonbank - yang menawarkan produk pembiayaan. Mereka pun seolah mengobral janji berbagai kemudahan. Satu hal yang perlu diingat adalah, pilihlah lembaga pembiayaan yang memiliki kredibilitas yang tidak diragukan. Bila anda memilih bank, pilihlah bank yang telah mengikuti fasilitas jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan. Bila anda memilih lembaga nonbank pilihlah lembaga yang memiliki rasio modal memadai, memiliki beberapa cabang dan kredibilitas yang bisa diandalkan. Carilah informasi baik melalui internet maupun media cetak tentang perusahaan itu. "Hal itu dimaksudkan bila terjadi masalah dengan perusahaan itu anda tidak akan mengalami kesulitan ketika mengurus berbagai surat atau dokumen maupun proses kredit mobil," Bank biasanya menerapkan besaran bunga lebih rendah ketimbang leasing atau lembaga pembiayaan. Hanya, syarat dan proses persetujuan kredit yang diberikan bank jauh lebih ketat dibanding lembaga itu. Selain itu bank juga lebih luwes kala Anda mengalami kesulitan membayar cicilan. Biasanya, bank akan mengajak anda berembuk untuk membicarakan kemungkinan penjadwalan ulang pembayaran angsuran. Sebaliknya, leasing lebih ketat. Lantaran itulah, tempatkan bank sebagai prioritas utama baru leasing. Bila ternyata dealer hanya menentukan satu pilihan sumber pembiayaan, yaitu hanya leasing saja, sebaiknya segera tinggalkan dan cari dealer lain. 3. Antisipasi kondisi terburuk Kondisi terburuk yang mengakibatkan anda kesulitan membayar cicilan bisa terjadi. Meski awalnya tak pernah diduga. Kondisi itu sekaligus membuktikan bahwa disiplin menyisihkan penghasilan dan membayar cicilan tepat waktu ternyata tak cukup. Perlu antisipasi atau cadangan. Nah, bagaimana membuat cadangan? Tentu, bukan sekadar menyisipkan selembar dua lembar ratusan ribu rupiah di bawah bantal atau tempat tidur. "Jadikan uang bekerja untuk anda. Tempatkan uang di instrumen yang terus memberikan keuntungan berkembang," Ada beberapa keuntungan dengan membuat cadangan itu. Hasil investasi atau bunga bisa untuk meringankan angsuran yang harus anda bayar. Sedangkan dana pokok, bisa menjadi tabungan anda. Instrumen investasi yang diplih harus likuid, seperti deposito dan emas. Deposito layak dipilih karena tingkat suku bunga yang ditawarkan telah ditetapkan. Pun dengan jangka waktunya. Sedangkan emas merupakan alat investasi yang tidak pernah mengalami penurunan nilai. Harga logam mulia ini selalu naik. Selain itu gampang menjualnya kembali. Sehingga saat anda menghadapi kondisi sulit dan seret membayar angsuran kredit mobil, anda dengan mudah mengatasinya. Anda pun tak perlu berutang kesana kemari yang akhirnya menjebloskan anda ke lubang utang yang semakin dalam. "Mobil pun tetap di tangan, anda tak stres. Kalau pun kondisi lancar, anda masih memiliki investasi untuk keperluan masa depan keluarga," Jadi mudah kan kredit mobil itu? Dan satu hal lagi yang perlu digarisbawahi jangan pernah memaksakan diri membeli mobil secara kredit yang harganya di luar kemampuan anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H