Teori behavioristik merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dalam hal ini penerapan teori behavioristik tidak  ada unsur psikologis, melainkan proses belajar menggunakan stimulus yang di berikan. Sebagai contoh, apabila anak belum bisa membaca dan menulis. Walaupun anak tersebut sudah berusaha giat dalam belajar membaca dan menulis , dan gurunya telah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat membaca dan menulis, maka ia dianggap belum belajar. Karena ia belum dapat menunjukan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Pengaplikasian teori behavioristik dalam pembelajaran dapat diterapkan mulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Dalam pengaplikasian teori behavioristik pendidikan anak usia dini, teori behavioristik dapat digunakan untuk melatih kebiasaan baik, seperti mengenai kebersihan, kesehatan, kedisiplinan dan kemampuan sosial. Untuk pendidikan tinggi, teori behavioristik dapat digunakan untuk melatih keterampilan percakapan bahasa asing , menggunakan komputer, dan berolahraga. Pengaplikasian teori behavioristik dalam pembelajaran melibatkan beberapa konsep utama, seperti:
a. Perilaku yang diperoleh dari pengalaman karena rangsangan dari lingkungan sekitar.
b. Belajar dalam teori behavioristik ini merupakan hubungan berbagai peristiwa yang dapat diamati, yaitu hubungan antara stimulus dan respon.
c. Belajar memerlukan perubahan perilaku yang signifikan.
Kelebihan Teori Behavioristik:
(1) Membisakan guru untuk bersikap lebih peka terhadap situasi dan kondisi belajar.
(2) Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri.
(3) Mampu membentuk suatu prilaku yang diinginkan mendapatkan pengakuan positif dan prilaku yang kurang sesuai mendapat penilaian negatif yang didasari pada perilaku yang terlihat.
(4) Dengan melalui pengulangan dan pelatihan secara berkesinambungan, dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya.
(5) Bahan pelajaran disusun hierarkis dari yang sederhana sampai yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilakan suatu.