Sudah jadi pengetahuan umum kalau Google sekarang adalah perusahaan yang dibawahkan Alphabet. Google sendiri yang mendirikan Alphabet dan memutuskan kalau perusahaan itu akan menjadi payung dari Google dan anak: Google X, Google adwords, dll.
Sungguh mengejutkan. Perusahaan sekelas Google secara tiba-tiba memutuskan untuk melepaskan “kebesaran” miliknya.
Saya berpikir kalau Google itu raja, pemain besar, tapi kok Google sendiri tidak berpikir demikian. Buktinya, Larry Page dan Sergey Brin memutuskan untuk menyediakan Alphabet sebagai pusat.
Namun, apakah memang keputusan ini tiba-tiba, tanpa maksud dan perencanaan atau itu sekadar dugaan?
Saya punya cerita menarik mengenai hal ini. Alphabet, seperti yang lain, butuh sebuah situs. Wajar kalau asumsi awam langsung tertuju pada alphabet.com bukan?
Kenyataannya, domain Alphabet adalah abc.xyz karena domain alphabet.com sudah jadi milik Alphabet-nya BMW.
Wajar kalau kemudian BMW membuat publikasi di situs Alphabet punyanya: Alphabet is More Than A Name To Us.
Yang jadi pertanyaan, kok bisa sama namanya? Apakah Google buru-buru sehingga tidak tahu atau sengaja karena memang nama itu yang mereka inginkan?
Kalau membaca dari pernyataan Larry Page, makna Alphabet bagi Google itu cukup dalam.
Kalau mencari alphabet di kolom pencarian Google, maka akan muncul Alphabet-nya BMW berikut informasi kalau hak cipta dari nama Alphabet juga milik BMW.
Google bisa saja membeli domain itu dari BMW tapi juru bicara BMW di Munich, Micaela Sandstede, mengatakan tidak akan menjualnya dan menyebut situsnya sebagai bagian “sangat aktif” dari bisnis.