waktu menatapku lekang... memburaikan tubuhku dalam hujan yang berdebam bayanganmu mengejarku ia mengembara melukis jantung khatulistiwa ia menarik menggenggam tanganku yang meradang menari dalam  kotak yang menjadikan kita pujaan para peri dan ia serupa kau! manusia tanpa wajah di tanah ini yang meliuk mengiringi  aku yang ringkih akh..kita tak akan lepas, tak akan pernah .. hingga nafas tersengal meninggalkan tubuh maka tetaplah menari mengiringi aku seperti gerhana yang diridukan para peri sebab esok  matahari harus membakar kisah tentang kita dan aku akan menjadi debu lalu hilang dalam kotak ini dan kau! malam ini rajamlah aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H