Mohon tunggu...
Bhirau Wilaksono
Bhirau Wilaksono Mohon Tunggu... -

young doctor, write some poem and try to finish a novel, Twitter : @mudaprogresif | blog : www.mudaprogresif.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Kita yang Terjebak dalam Kotak Pandora

11 Desember 2011   13:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

waktu menatapku lekang... memburaikan tubuhku dalam hujan yang berdebam bayanganmu mengejarku ia mengembara melukis jantung khatulistiwa ia menarik menggenggam tanganku  yang meradang menari dalam   kotak yang menjadikan kita pujaan para peri dan  ia serupa kau! manusia tanpa wajah di tanah ini yang meliuk mengiringi   aku yang ringkih akh..kita tak akan lepas, tak akan  pernah .. hingga nafas tersengal meninggalkan tubuh maka tetaplah menari mengiringi aku seperti gerhana yang diridukan para peri sebab esok   matahari harus  membakar kisah tentang kita dan aku akan menjadi debu lalu hilang dalam kotak ini dan kau! malam ini rajamlah aku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun