Struktur kredit merupakan elemen penting dalam proses pemberian pinjaman oleh lembaga keuangan. Evaluasi menyeluruh terhadap calon debitur menjadi kunci untuk mengurangi risiko gagal bayar dan memastikan keberlanjutan hubungan bisnis. Dalam struktur kredit, beberapa aspek utama yang harus diperhatikan meliputi:
Identitas Debitur: Verifikasi data seperti KTP dan NPWP untuk memastikan keabsahan debitur.
Rekam Jejak Kredit: Mengecek riwayat kredit melalui laporan seperti SLIK OJK untuk menilai kemampuan bayar debitur.
Pendapatan dan Agunan: Memastikan pendapatan debitur mencukupi dan agunan memiliki nilai memadai sebagai jaminan.
Tujuan Kredit: Evaluasi kesesuaian penggunaan kredit dengan kebijakan lembaga.
Skema Pembayaran: Penyusunan tenor, bunga, dan angsuran yang disesuaikan dengan arus kas debitur.
Asuransi Kredit: Sebagai proteksi untuk mengurangi risiko kerugian akibat gagal bayar.
Mitigasi Risiko: Menyiapkan rencana mitigasi jika terjadi ketidakmampuan debitur membayar.
Kondisi Ekonomi Makro: Menganalisis pengaruh faktor eksternal seperti ekonomi dan politik terhadap usaha debitur.
Keseluruhan proses ini bertujuan untuk menciptakan keputusan kredit yang tepat, menghindari risiko kredit macet, dan memastikan bahwa tujuan pemberian kredit, baik produktif maupun konsumtif, dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kedua belah pihak.
Dengan pendekatan yang sistematis dan komprehensif, lembaga keuangan dapat meningkatkan kualitas kredit sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.