Mohon tunggu...
Pan BhiandRa
Pan BhiandRa Mohon Tunggu... wiraswasta -

# Petani Organik di Kawasan Subak Kana Br. Panglan Pejeng Gianyar Bali https://wordpress.com/stats/insights/maiorganicfarmbali.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mudahnya Mendapatkan SIM Tanpa Calo

25 Juni 2015   14:23 Diperbarui: 4 April 2017   17:14 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Mau cari SIM tapi masih galau dan terjebak dengan opini “tanpa memakai calo tidak mungkin bisa mendapatkan sim?”

 

Sebagai pengemudi yang baik sudah seharusnya kita memeriksa kelengkapan kendaraan dan kelengkapan surat-surat penunjang demi kenyamanan berkendara. Tapi sayang, jujur saya akui kalau saya tidak termasuk salah satu dari mereka. Hal yang paling sering saya lupakan sebelum berkendara yaitu mengecek masa berlaku surat-surat penunjang berkendara, baik STNK maupun SIM. Akhirnya karena keteledoran saya sendiri hari sabtu minggu lalu saya kena razia polisi. Sim yang saya pegang sudah kadaluwarsa setahun (sebelumnya saya juga pernah diingatkan oleh pak polisi kalau stnk yang saya bawa sudah habis masa berlakunya). Selama ini yang menjadi perhatian saya dan mungkin perhatian sebagian besar pengendara lain yaitu asal didompet masih ada sim sama stnk sudah cukup tanpa “memperdulikan” masa berlakunya. Ya mau gimana lagi suka tidak suka, mau tidak mau akhirnya kena tilang juga. cape deh...uang yang sudah hangat didompet akhirnya buat bayar denda yang lari duitnya entah kemana..hehehee....

Menurut informasi yang saya dapat dari pak polisi, SIM yang sudah lewat masa berlakunya lebih dari 3 bulan tidak dapat diperpanjang lagi, dalam artian saya harus mencari sim yang prosedurnya sama dengan orang yang baru pertama kali mencari sim (ayo, yang sim nya sudah mau habis masa berlakunya atau yang sudah benaran habis tapi kurang dari 3 bulan cepat-cepat meperpanjang agar tidak ikut ujian lagi) Ada dua cara yang saya pikirkan untuk mendapatkan sim yaitu pakai calo (yang sangat mudah didapat) atau mencari sendiri dengan mengikuti semua prosedur yang ada dengan kemungkinan “GAGAL SANGAT BESAR”. Akhirnya saya belajar melakukan sesuatu sesuai dengan prosedur yang ada dan memilih opsi yang kedua,kalaupun gagal saya bisa mengulanginya lagi….

Dengan bermodal KTP (kartu tanda penduduk) yang masih berlaku serta beberapa lembar uang seratus ribu rupiah, saya pun pergi ke kantor polisi. Oleh petugas dibagian informasi (seorang polwan yang kelihatan sangat galak dengan muka datar tanpa senyum), menyuruh saya mencari surat keterangan sehat di dokter yang sudah bekerja sama dengan bagian pembuatan sim ini. Setelah mendapatkan giliran (sesuai dengan nomor antrian) oleh dokter jaga saya disuruh menjalani tes buta warna serta timbang berat badan. Tanpa pemeriksaan yang panjang dan setelah membayar uang administrasi sebesar 25ribu rupiah, surat keterangan sehat pun saya dapat. Dari dokter jaga saya kembali ke informasi ketemu sama petugas yang tadi. Setelah meunjukkan surat keterangan sehat dari dokter + fotocopy KTP, saya pun dikasi dua map yang berisi dua formulir. Satu formulir buat SIM C dan satunya lagi buat SIM A. Setelah formulir diisi lengkap, langkah selanjutnya masuk ke loket pendaftaran. Map yang berisi formulir yang sudah saya lengkapi pun diganti sama nomor antrian oleh petugas loket. Kebetulan saya dapat no 76. Stelah menunggu sekitar 10 menitan saya pun dipanggil untuk mengikuti ujian teori.

 

Ada 30 soal yang harus diselesaikan dalam satu paket ujian teori ini. Karena saya mencari 2 SIM dalam waktu yang bersamaan, saya pun harus menyelasikan 2 paket soal yang berarti berisi total 60 pertanyaan dengan waktu 5 detik per soal , satu paket khusus tentang sepeda motor sedangkan paket yang lain khusus tentang mobil. Semua soal berupa ilustrasi gambar yang isinya aturan serta etika berlalulintas. yang perlu dilakukan hanya klik salah atau benar. Untuk yang salah klik mouse bagian kiri sedangkan untuk jawaban yang benar klik mouse bagian kanan. Perlu fokus yang tinggi untuk menjawab soal secara benar karena banyak soal memasang jebakan batman artinya pertanyaan bisa mengacu ke mobil/motor yang luput dari perhatian kita serta soal tidak bisa diulang. Gagal atau lulusnya test dapat kita lihat saat itu juga. Setiap jawaban kita yang benar akan dikasi warna biru dan setiap jawaban yang salah secara otomatis di kolom jawaban akan berubah warna menjadi merah. Saya yakin tidak ada manipulasi dalam test teori ini. Hasilnya saya lulus ke dua paket ini.

 

Setelah mendapatkan surat tanda lulus ujian teori yang ditanda tangani oleh petugas, saya pun diminta test praktek berkendara. Sebelum tes dimulai kita wajib mengisi formulir ujian praktek serta mendengarkan secara seksama aturan mainnya. Syukur kedua tes inipun bisa saya selesaikan tanpa rintangann yang berarti.

Langkah selanjutnya tinggal menyerahkan bukti kelulusan ke bagian loket pendaftaran untuk dimasukkan ke system. Selang beberapa lama panggilan untuk melakukan pembayaran di bank pun tiba. Total yang harus dibayar di bank hanya sebesar IDR 155.000 untuk dua sim (sim A dan sim C). Walau daftar harga resmi sudah dipajang, saya masih saja bertanya ke petugas bank apa benar hanya bayar Rp 155.000 untuk dua sim? Bukan karena kebanyakan duit, tapi dengar dari pengalaman teman yang sudah bikin sim duluan habis sampai 300ribuan buat satu sim.

Akhirnya nama saya pun dipanggil untuk photo sim. Beberapa menit kemudian sim yang saya cari sudah ditangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun