Mohon tunggu...
Pan BhiandRa
Pan BhiandRa Mohon Tunggu... wiraswasta -

# Petani Organik di Kawasan Subak Kana Br. Panglan Pejeng Gianyar Bali https://wordpress.com/stats/insights/maiorganicfarmbali.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahaya Bateri Bekas

22 September 2014   21:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tahukah anda Bahaya baterai bekas mengintai?

Mungkin banyak yang sudah tahu kalau Bateri bekas merupakan limbah yang sangat berbahaya, karena termasuk dalam kategori sampah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) dimana didalamnya mengandung berbagai logam berat yang pastinya berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan kita. Saking bahayanya sehingga didalam kemasannya kita temukan larangan membuang bateri ke tong sampah.

Kalau tidak dibuang ke tong sampah terus harus dibuang kemana?

Pertanyaan di atas muncul ketika keseharian penulis sering melihat bekas bateri berserakan dirumah. Dalam kehidpuan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari barang-barang elektronik dimana beberapa dari barang itu memakai tenaga bateri baik yang re-chargeable maupun yang sekali pakai, contohnya mainan anak-anak, jam, remote, hand phone, camera digital, dll. Untuk mainan anak-anak kalau di perhatikan hampir setiap 5 hari sekali harus mengganti baterinya, satu mainan perlu paling sedikit 3 bateri. Kalau di total dalam sebulan bakal ada bateri bekas paling sedikit 18 biji. Ini baru untuk permainan anak-anak, belum lagi bateri bekas dari penggunaan alat yang penulis sebutkan diatas.

Karena rasa ingin tahu agar keluarga dan lingkungan terhindar dari bahaya yang bisa ditimbulkan dari bateri bekas, maka penulis bertanya ke “mbah”. Di beberapa website cuman mengulas bahaya dari bateri bekas serta menyarankan agar memisahkan bateri bekas dengan sampah yang lain dan memasukkannya dalam satu tempat khusus trus dikirim ke penampungan baterai bekas tanpa menjelaskan dimana lokasi penampungan ini.

Kalau memang bateri bekas begitu berbahayanya kenapa tidak pernah penulis temukan sosialisasi mengenai hal ini? apa penulis yang tidak peduli sama lingkungan?

Karena sulitnya mencari tempat pembunganan sampah bateri bekas ini, maka penulis memberikan saran kepada pihak yang berkopeten agar disiapkan tempat khusus penampungan bateri bekas, seperti yang sudah dilakukan oleh salah satu chain hotel di daerah Nusa Dua Bali, mereka menaruh satu kotak kaca kalau tidak salah bertuliskan “put your used battery here to Save our planet”. Tempat khusus yang penulis maksud mungkin bisa di siapkan di setiap supermarket dan minimarket, apalagi sekarang banyak waralaba minimarket yang bertebaran sampai ke pedesaan. Kalau serius penulis rasa tidak sulit meminta pihak minimarket apalagi supermarket untuk menyiapkan tempat penampungan bateri bekas ini, karena setahu penulis setiap perusahaan diwajibkan menjaga lingkungan serta mengolah sampahnya dengan membuat sppl (surat pernyataan kesanggupan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup) jangan sampai pengurusan sppl ini hanya sebagai “working paper” saja tanpa ada tindakan nyata menjaga lingkungan. Penulis sarankan agar salah satu syarat bagi minimarket dan usaha sejenisnya untuk mendapatkan sppl dari dinas terkait yaitu agar menyediakan tempat buang batery bekas.

Semoga tulisan diatas dapat diteruskan kepada pihak yang berwenang dan segera kita lihat hasilnya sehingga kita tahu kemana harus membuang bateri bekas.

Happy Monday - Pan BhiandRa

Sumber:

http://www.greenlifestyle.or.id/tips/detail/kenapa_baterai_bekas_gak_boleh_dibuang_ke_tempat_sampah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun