Mohon tunggu...
Pan BhiandRa
Pan BhiandRa Mohon Tunggu... wiraswasta -

# Petani Organik di Kawasan Subak Kana Br. Panglan Pejeng Gianyar Bali https://wordpress.com/stats/insights/maiorganicfarmbali.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Jitu Berhenti Merokok Ngga Pake Ribet

17 September 2014   19:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:25 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CARA JITU BERHENTI MEROKOK NGGA PAKAI RIBET

Penikmat rokok aktif di Indonesia terus meningkat, tidak hanya dari jumlah perokoknya tapi juga dari umur perokoknya. Terbukti, Indoneia mendapatkan peringkat kedua di Dunia dalam hal jumlah perokoknya.

Miris memang mengetahui peringkat Indonesia dalam hal jumlah perokok terus meningkat ditengah tren global yang menunjukkan adanya penurunan dan yang lebih miris lagi dunia International menjuluki Indonesia sebagai “baby smoker” karena jumlah perokok aktif di Indonesia dari usia remaja dan anak-anak. Dengan banyaknya perrokok aktif ini akan memperburuk kondisi kesehatan bangsa serta peningkatan biaya pengobatan yang akan dikeluarkan baik oleh perokok itu sendiri maupun oleh pemerintah.

Seperti dalam tulisan penulis sebelumnya kalau penulis akan berbagi cara penulis berhenti merokok.

Penulis yakin seyakin-yakinnya banyak dari jutaan perokok aktif saat ini berkeinginan untuk behenti merokok cuman mereka belum benar-benar bisa melaksanakan niatnya. Seperti halnya yang penulis alami, sebelum akhirnya bisa berhenti merokok (sudah berhenti sejak 30 July 2012) sudah banyak hal yang penulis lalukan, mulai dari menjatah rokok dari 1 bungkus per hari menjadi 5 batang rokok, therapy, memperbanyak beraktivitas tapi tetap saja ngga bisa berhenti merokok. Memang sangat sulit menghentikan suatu kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan sudah dilakukan bertahun-tahun (penulis mulai merokok dari tahun 1995 saat kelas 1 SMA, jadi klau di hitung penulis menyandang gelar perokok aktif selama 17 tahun). Rasanya merokok lebih penting dari makan. Saat masih kuliah dulu ketika isi dompet menipis, pilihan hanya ada dua : beli makan atau beli rokok. Pilihan pasti akan ke beli rokok dulu. Lapar bisa ditahan dengan minum air yang banyak, tapi kalau tidak dapat Rokok akan membuat kita seperti orang “kebingungan”.

Tapi dengan kemauan yang kuat serta dorongan dari istri tanggal 29 July 2012 penulis bertekad berhenti merokok, rokok yang masih ada tidak penulis buang tapi penulis hisap sampai habis. Hal ini penulis lalukan karena biasanya sehari setelah banyak merokok, penulis pasti akan sakit tenggorokan nah dengan sakit tenggorokan ini penulis semakin yakin untuk berhenti merokok.

Berikut beberapa penyemangat penulis untuk berhenti merokok :

1.Senangnya hidup tanpa rokok, kemana-mana tidak ribet karena tidak perlu bawa rokok dan korek, saat stock rokok habis dimalam hari tidak kebingungan untuk mendapatkannya.

2.Hidup akan lebih nikmat karena tidak usah menjauhi istri dan anak serta orang kesayangan “hanya” untuk dapat merokok.

3.Pasti tetap merasa oke walau tanpa rokok.

4.Tidak takut pergi ke dokter untuk check kesehatan.

Memang dengan cara tersebut diatas tidak langsung bisa melupakan rokok. Satu dua minggu aman tanpa rokok, memasuki minggu ke 3 mulai merasakan hal-hal yang aneh dalam tubuh seperti: meriang, gelisah ngga focus. Kalau merasakan gejala ini penulis kembali mengingat penyemangat untuk berhenti merokok.

Seiring dengan berjalannya waktu penulis sudah terbiasa tanpa rokok. Sekarang penulis punya prinsip “ Hebat tanpa Rokok” bukan seperti saat memulai merokok dulu “ ngga merokok ngga keren”

Jadi dari pengalaman penulis diatas dapat diambil kesimpulan kalau mau berhenti merokok harus :

1.Niat yang bulat untuk berhenti

2.Mintalah dukungan dari orang terdekat

3.Tuliskan beberapa penyemangat mengapa kita harus berhenti merokok.

Selamat mencoba dan semoga berhasil.

http://www.tcsc-indonesia.org/remaja-dominasi-perokok-aktif-di-indonesia/

Salam hangat.

Pan BhiandRa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun