Ah baru kemarin rasanya BBQ-an dikantor, eh sudah hari Sabtu lagi. Sama seperti minggu lalu, hari inipun teman-teman kantor menyiapkan makan siang bareng dengan menu utama Sate lilit ikan “ yang lebih dikenal dengan sebutan sate languan….. te Sate..kari anget, kari anget……...satepun sedang dipanggang.
Kita kembali ke topic hari ini. Masyarakat sepakbola Indonesia siapa yang tidak mengenal Coach Indra Syafri??, Seorang pelatih fenomenal yang menggunakan jurus “mabuk” untuk membentuk team nasional U-19. Gimana tidak mabuk wong “hanya” untuk membentuk timnas U19 saja harus ”blusukan” ke daerah-daerah, suatu cara yang tidak pernah dilalukan oleh pelatih sebelumnya. Syukur jurus mabuk yang panjang dan melelahkan menghasilkan tropy bagi Indonesia yang sudah lama ditunggu-tunggu. Tropy jawara AFF U-19 tahun 2013. Tapi sayang setelah mempersembahkan tropy ini coach Indra seakan benar-benar “dibikin mabuk” oleh program padat yang disiapkan PSSI. Dan anti klimaksnya karena kejenuhan tim nasional U19 gagal melaju ke piala Dunia U20 yang sedang berlangsung saat ini dan sang pelatihpun kehilangan kursinya sebagai pelatih kepala Timnas U-19.
Diberhentikan sebagai pelatih kepala timnas U-19 tidak menenggelamkan nama coach IS, terbukti banyak club ISL yang meminang beliau untuk menjadi arsitek team masing-masing. Dan pada akhirnya coach IS berlabuh di Bali dengan menukangi Bali United Pusam. Sebuah klub yang “gagal bersinar” di daerah asalnya di Samarinda karena kurangnya dukungan dari supporter yang berarti kurangnya sponsor yang membiayai operasional klub.
Ditengah gonjang ganjing dunia persepakbolaan Indonesia setelah di hentikannanya liga QNB yang baru memainkan 2 pertandingan dan di Sanksinya PSSI oleh FIFA membuat aktivitas klub kelimpungan, bahkan banyak klub yang membubarkan teamnya termasuk salah satu klub papas atas Indonesia yaitu persipura. Syukur bagi pemain dan pencinta BUP yang mulai diterima masyarakat Bali tidak membubarkan timnya, bahkan Coach IS sebagai kepala pelatih di dukung oleh management BUP menyiapkan 4 Jurus Mabuk untuk memajukan BUP serta memajukan sepakbola di Bali.
Berikut jurus mabuk Coach IS :
Jurus pertama : Mendapatkan cinta dari masyarakat bola yang ada di Bali.
Tak kenal maka tak sayang, itulah peribahasa yang di pakai coach IS dan manajemen BUP untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Bali. Setelah sah secara hukum memakai Bali sebagi Home Basenya, management yang di support oleh sponsor turun kemasyarakat dengan program sejuta bola buat SSB yang ada di Bali. Bak gayung bersambut, mayarakat Bola di Bali yang haus akan pertandingan berkualitas menerima kedatanan klub ini dengan tangan terbuka terbukti dengan banyaknya SBB yang mengikuti program ini serta banyaknya supporter yang memadati stadion Dipta setiap BUP melakukan pertandingan.
Jurus Kedua : Membentuk legion muda BUP U21
Di tengah trend nya pembubaran team, malah BUP Bali membentuk team U21, beneran mabuk kan? Dalam rangka pembinaan yang berkesinambunmgan coach IS mempersiapkan BUP U21. Seleksi langsung dikomandoi oleh coach IS dengan cara blusukan ke berbagai kabupaten yang ada di Bali. Dengan mengoptimalkan potensi local secara tidak langsung akan membangkitkan rasa cinta dan fanatisme terhadap BUP itu sendiri
Jurus ketiga : Menyeleksi pelatih legion muda yang sudah mengantongi licence C dari AFC
Gimana ngga Mabuk, ditengah team lain sulit mempertahankan kesolidan teamnya , malah BUP mencari tim pelatih U21.
Sekali layar terkembang, pantang untuk disurutkan. Philosophy ini dipakai acuan untuk meningkatkan rasa optimisme dan rasa kepemilikin supporter terhadap klub. Cara yang dipakai coach IS dan management BUP yaitu dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pelatih bola yang ada di Bali untuk menjadi pelatih BUP U21.
Jurus keempat merupakan jurus pemungkas untuk mengapungkan rasa optimisme kalau sepakbola di Indonesia masih bisa berjalan di tengah Sanksi FIFA : Yaitu melakukan lawatan ke 12 kota di Jawa.
Jurus mabuk kepayang. Ditengah klub lain melakukan hemat sebesar-besarnya malahan BUP merancang Tur 12 kota di Jawa yang dimulai tanggal 9 juni menggunakan bus. Pertandingan pertama akan dilakukan melawan persewangi Banyuwangi, semua team dibawa termasuk legion asingnya.
Secercah harapan datang dari BUP untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Saatnya Sepakbola Indonesia bangun dari tidur panjangnya. Perlu kreativitas untuk mempertahankan keberadaan klub.
Mengutip dari Albert Einstein “ we cannot solve our problems with the same thinking we used when we created them ” Semoga kisruh bola Indonesia segera berlalu dengan menegakkan hukum yang berlaku di NKRI serta statuta FIFA.
Wah aroma dari sate languan & plecing kangkung sangat menggoda,, sudah dihidangkan, dan siap untuk disantap.
Selamat siang semua, selamat menikmati hidangannya & Selamat berakhir pekan.
Salam Pan BhiandRa di Bali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H