Mohon tunggu...
abd. hamid hamdah -
abd. hamid hamdah - Mohon Tunggu... -

Sok menjadi pemerhati sosial budaya. Tinggal di kaki gunung sebuah desa yg berada di utara kota Jombang Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menolak Film Upin Ipin

15 September 2010   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini Sama sekali tidak terkait dengan hubungan Negara Indonesia dengan Negara Malaysia akhir akhir ini, namun sekedar prihatin dengan sikap inkonsistensinya TV Pendidikan Nasional negeri ini (TPI) memutar film hasil karya negeri tetangga kita yaitu Malaysia (Upin-Ip...in) yang menceritakan tentang Adat Budaya dari negeri jiran malaysia. Film kartun upin dan ipin sangat di gemari oleh anak di indonesia, Tua, muda bahkan balita sangat bayak sekali yang merasa terhibur dengan adanya video upin dan ipin terbaru ini hingga selalu mempunyai rating yang sangat tinggi di dunia televisi indonesia, ......Hal ini sangat Ironis, sebab kita selalu dikoari dengan kata Nasionalisme namun TPI yang seharusnya menjadi corong media pemerintah malah melakukan hal sebaliknya. Untuk itu kami menyerukan agar TPI segera menghentikan sekarang juga pemutaran Film UPIN IPIN. mana rasa Nasionalismemu itu wahai TPI, jangan cuma jargon.... Pemerintah harus tegas...!!!

Pun juga saya tidak sedang menggugah pegiat seni pribumi, saya hanya pengen pemerintah dalam hal ini TPI konsisten dangan jargon NASIONALISMEnya, kalau itu yg muter TV selain TPI sih mung...kin no Problem...lha ini TPI...TPI kang...TPI itu kepanjangan dari Televisi Pendidikan Indonesia bukan TPM (Televisi Pendidikan Malaysia) lha kalau orientasinya cuman profit tok ya...ganti aja namanya yang lain...meskipun katanya udah ganti nama dan pemilik tapi toh tetep aja nama TPI masih melekat sampai sekarang...ini yang bikin "saye"....eh..saya "mareh"...eeh salah lagi..MARAH..!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun