Untuk pertama kalinya, debat Calon Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) Universitas Widya Mataram (UWM) diselenggarakan pada Jumat (19/04/2024) pukul 13.30 -- 18.00 WIB di Kampus Terpadu UWM dengan tema "Peran BEM-U dalam Mengoptimalkan Organisasi Mahasiswa yang Berbasis Budaya dan Terciptanya Organisasi Kampus yang Unggul, Maju, dan Produktif". Hadir dalam acara ini Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dan Wakil Rektor III UWM Dr. Roni Sulistyanto Luhukay, S.H., M.H. untuk memberikan dukungan, arahan, dan apresiasi kepada para peserta debat. Dr. Hartanto, S.E., S.H., M.Hum. dan Antonius Satria Hadi, PhD. juga turut hadir sebagai panelis debat.
Prof. Edy mengatakan dalam sambutannya bahwa para calon pemimpin mahasiswa dipersiapkan untuk menghadapi tantangan sebagai calon pemimpin di masa depan dengan membangun kedisiplinan, percaya diri, berintegritas, dan amanah. "Menjadi pemimpin bukan hanya tentang jabatan, tetapi juga tentang how to influence other people dan meninggalkan legacy yang manfaatnya dapat dirasakan bagi penerus", ucap mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.
Christian Candra, Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M), menggarisbawahi pentingnya debat sebagai sarana untuk mengevaluasi ketajaman visi dan misi setiap calon dalam membangun UWM. Selain itu, ia menekankan bahwa debat ini menjadi langkah awal dalam sosialisasi pesta demokrasi di UWM, yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Para peserta debat didorong untuk bersaing secara sehat dan berkomitmen menjaga keharmonisan, sebagai bagian dari budaya demokrasi yang harus dijunjung tinggi. Panelis debat, Dr. Hartanto dan Antonius Satria Hadi, PhD., dengan tegas menegaskan pentingnya isu-isu seperti sosial, ekonomi, kerjasama, hukum, media sosial, dan birokrasi dalam memperkuat struktur kampus.
Antonius Satria Hadi, PhD., dalam perannya sebagai panelis, menyoroti isu ekonomi, kerjasama, dan pengaruh media sosial dalam konteks kepemimpinan mahasiswa. Sementara itu, Dr. Hartanto membawa isu-isu sosial, hukum, dan birokrasi sebagai fokus dalam memberikan pertanyaan kepada para calon.
Debat ini menjadi panggung bagi para calon untuk menunjukkan kompetensi dan dedikasi mereka dalam memimpin mahasiswa UWM menuju masa depan yang lebih cerah. Diharapkan, melalui proses demokrasi ini, mahasiswa UWM akan semakin terlibat secara aktif dalam pengembangan kampus dan memperkuat fondasi nilai-nilai demokrasi di lingkungan akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H