Krisis dunia tahun 2020 telah berdampak besar pada banyak industri di Indonesia, termasuk sektor keuangan. Salah satu dampak yang paling jelas adalah perubahan kebijakan dividen perusahaan. Hal ini disampaikan oleh Dr. Bhenu Artha, MM di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram pada Jumat (19/4/2024).
Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan kebijakan dividen mereka selama krisis, antara lain kondisi keuangan perusahaan. "Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki kekuatan keuangan yang cukup untuk membagikan dividen tanpa membahayakan kelangsungan usaha mereka," kata dosen Program Studi Kewirausahaan ini.
Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah kebutuhan investasi. Perusahaan harus mempertimbangkan prospek bisnisnya di masa depan; jika prospek bisnisnya terlihat cerah, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk membagikan dividen yang lebih besar. "Jika perusahaan membutuhkan dana untuk investasi, mereka mungkin akan lebih baik menahan dividen dan menggunakannya untuk membiayai investasi tambahan," ujarnya.
Kebijakan dividen perusahaan dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. "Ketika perusahaan membagikan dividen, pemegang sahamnya mendapatkan lebih banyak uang yang dapat mereka gunakan untuk investasi atau konsumsi, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi; namun, jika perusahaan menahan dividen, itu dapat mengurangi jumlah dana yang beredar di masyarakat, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H