Universitas Widya Mataram (UWM) mengadakan acara Buka Puasa Bersama di Hotel Tara, Jl. Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (5/4/2024). Acara ini dihadiri oleh Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta, jajaran pimpinan, dan sivitas akademika, serta perwakilan mahasiswa dan alumni UWM. Buka puasa bersama ini dilaksanakan dalam rangka menjalin silaturahmi dan memperkuat kebersamaan antar civitas akademika, pengurus yayasan, dan alumni UWM. Acara ini turut dihadiri oleh Dr. Achiel Suyanto, S.H., M.H., M.B.A. dan Dr. Inge Gunawan, M.Si., CMA yang merupakan Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta.
Dr. Achiel Suyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa puasa merupakan kewajiban bagi orang beriman. "Supaya puasa lancar dan baik, maka harus menjaga mulut, tidak hanya makan minum tapi juga menjaga mulut dari pembicaraan yang tidak pantas. Serta mengendalikan diri kita dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa," tambahnya.
Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., dalam sambutannya menyampaikan bahwa buka puasa bersama ini merupakan momen penting untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa kekeluargaan antar civitas akademika UWM.
"Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk saling berbagi dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT," kata Prof. Edy.
Lebih lanjut, Rektor UWM dalam tausiyah Ramadhan, menegaskan bahwa bulan ramadhan memiliki banyak sebutan, diantaranya bulan ibadah, syahrul maghfiroh dan sering disebut syahrul tarbiyah atau bulan pendidikan atau bulan edukasi. "Pada bulan ramadhan ini kita dididik dengan banyak hal, terutama waktu, misalnya kapan berbuka. Hal ini mengajarkan kepada kita tentang disiplin," tegasnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini juga mengungkapkan bahwa di bulan Ramadhan ini umat Islam dididik untuk merasakan apa yang dialami kaum dhuafa yang sepanjang hari merasakan lapar dan dahaga, bukan hanya di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan di mana Al-Quran diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia dan membedakan antara yang benar dan yang salah. Ayat pertama yang diturunkan dimulai dengan kata "iqra", yang berarti "bacalah", yang menunjukkan bahwa orang Islam harus selalu belajar. Al Quran memberi petunjuk kepada manusia dalam segala hal, bukan hanya untuk ibadah.
"Salah satu ulama yang merupakan cendekiawan Islam, Imam Al-Ghazali, menyampaikan bahwa menuntut ilmu dapat dilakukan secara formal maupun informal. Dan jika belajar terus maka akan menyempurnakan iman," tegas mantan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H