Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Prof Edy Suandi Hamid: Ramadhan Momentum Menggerakkan Ekonomi Nasional

16 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 16 Maret 2024   23:04 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Indonesia, dan umumnya negara mayoritas muslim, bulan puasa menjadi salah satu siklus ekonomi musiman. Dalam konteks ibadah, bulan puasa menjadi bulan yang dinanti-nanti karena merupakan bulan penuh berkah dan bulan ibadah, bulan pengampunan, dan sebutan lainnya. Namun bagi pelaku sebagian ekonomi, Ramadhan juga ditunggu-tunggu karena menjadi siklus tahunan yang dapat mendorong kenaikan permintaan secara signifikan, Bulan Ramadhan menggerakkan juga seasonal economy. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam acara Ngobrol Ekonomi Ramadhan (NGOBER) yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (16/3/2024) di The Alana Hotel and Convention, DIY. Hadir dalam acara ini Ketua Dewan Penasehat ISEI DIY Prof. Dr. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ketua ISEI DIY Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA., Wakil Ketua ISEI DIY Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.Oecon., Ph.D., Dr. Y. Sri Susilo Sekretaris ISEI DIY, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. yang merupakan Pengurus ISEI DIY, Dr. Rudy Badrudin, M.Si. Wakil Ketua Pengurus Daerah Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) DIY, Dr. Budiharto Setyawan dari ISEI DIY, Dian Ariyani, S.E., M.M. yang merupakan Direktur Kepatuhan Bank BPD DIY, Parjiman, S.E., M.M. selaku Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Ibrahim yang merupakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Bakti Wibawa dari ISEI DIY, dan Dr. Jumadi, S.E., M.M. dari ISEI DIY. Turut hadir dalam acara ini Rony Sugiantoro Viko yang merupakan jurnalis senior Kedaulatan Rakyat.

Lebih lanjut, Prof Edy menyampaikan bahwa jika dicermati setiap tahunnya, maka dapat dilihat bahwa bulan puasa menjadi pendorong kegiatan ekonomi di Indonesia. "Kenaikan permintaan secara umum terjadi, bukan seja selama bulan puasa, namun terus berlangsung sampai hari idul fitri, menggerakkan ekonomi nasional.  Ketika sebagian masyarakat merayakannya, baik di lokasi tempat tinggalnya, maupun mudik yang berakibat terjadinya kenaikan permintaan dan mendorong berbagai aktivitas produksi yang signfikan di daerah yang didatangi," kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

Jika kenaikan permintaan ini terantisipasi dengan baik, maka momentum Ramadhan bagi Indonesia yang penduduk Muslimnya lebih dari 245 juta menjadi sangat signifikan menggerakkan ekonomi nasional. Kebutuhan bulan Ramadhan umumnya adalah produk primer atau pokok yang potensial bisa diproduksi dari dalam negeri.  Produk-produk bahan makanan, ataupun tekstil, dan perlengkapan sehari-hari lainnya, merupakan yang secara musiman naik saat Ramadhan.

"Terkait harga terjadi seasonal inflation atau inflasi musiman. Kenaikan permintaan tidak hanya barang kebutuhan pokok, seperti pangan saja, melainkan juga sandang dan barang-barang tidak pokok lainnya. Sebagian orang ingin merayakan hari besar tersebut secara isimewa, sehingga barang-barang sekunder dan tersier seperti elektronik, kendaraan, perhiasan, dan sejenisnya meningkat," tegas mantan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor ini.

Acara Ngobrol Ekonomi Ramadhan ini ditutup dengan buka puasa bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun