Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BSB, POS dan Kebanggaan Organisasi

21 September 2023   08:18 Diperbarui: 21 September 2023   08:29 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Brand Citizenship Behavior (BCB) telah muncul sebagai konsep penting dalam ranah perilaku organisasi. Hal ini mengacu pada upaya-upaya dan perilaku positif yang ditunjukkan oleh karyawan untuk mendukung dan mempromosikan merek organisasi mereka, di luar deskripsi pekerjaan mereka. Meskipun BCB sering dipelajari dalam konteks meningkatkan reputasi organisasi dan loyalitas pelanggan, penelitian terbaru telah menjelaskan hubungannya yang menarik dengan emosi karyawan, terutama kebanggaan di tempat kerja dan dukungan organisasi yang dirasakan (POS).

Studi di bidang psikologi organisasi telah mengungkapkan korelasi yang menarik: BCB sangat terkait dengan kebanggaan di tempat kerja tetapi tidak secara langsung dengan dukungan organisasi yang dirasakan. Pengamatan ini menunjukkan bahwa karyawan yang bangga dengan pekerjaan mereka lebih mungkin untuk terlibat dalam BCB, tetapi rasa dukungan dari organisasi itu sendiri tidak memiliki dampak langsung pada kegiatan BCB mereka.

Dukungan organisasi yang dirasakan (POS) adalah persepsi karyawan tentang seberapa besar organisasi mereka menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka. Di sisi lain, kebanggaan di tempat kerja adalah kondisi emosional yang dialami oleh karyawan ketika mereka bangga dengan pekerjaan mereka, pencapaian mereka, dan hubungan mereka dengan organisasi. Hubungan antara kedua hal ini dan BCB sangatlah rumit.

POS secara tidak langsung mempengaruhi BCB melalui saluran emosional kebanggaan di tempat kerja. Dengan kata lain, ketika karyawan merasakan dukungan yang kuat dari organisasi mereka, hal ini akan menumbuhkan rasa bangga terhadap pekerjaan mereka. Kebanggaan ini, pada gilirannya, memotivasi mereka untuk terlibat dalam perilaku yang berkontribusi terhadap reputasi merek organisasi, seperti mengadvokasi merek, memberikan layanan pelanggan yang luar biasa, dan secara aktif berpartisipasi dalam inisiatif pembangunan merek.

Hubungan tidak langsung ini menyoroti pentingnya menumbuhkan emosi positif di antara karyawan, terutama kebanggaan, sebagai katalisator BCB. Organisasi yang berinvestasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memupuk keterikatan emosional karyawan terhadap pekerjaan mereka lebih mungkin untuk menyaksikan peningkatan BCB, yang pada gilirannya dapat menghasilkan sejumlah manfaat, termasuk peningkatan citra merek, kesetiaan pelanggan, dan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Memahami hubungan yang rumit antara POS, kebanggaan di tempat kerja, dan BCB sangat penting bagi organisasi yang ingin memanfaatkan kekuatan karyawan mereka dalam membangun dan mempromosikan merek mereka. Dengan menumbuhkan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai dan bangga dengan pekerjaan mereka, organisasi secara tidak langsung dapat mendorong BCB dan menuai hasil dari tenaga kerja yang lebih terlibat dan sadar akan merek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun