Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kredit dan Regulasi

21 Agustus 2023   12:09 Diperbarui: 21 Agustus 2023   12:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanskap keuangan mengalami transformasi yang luar biasa ketika gema krisis keuangan global bergema di seluruh perekonomian di seluruh dunia. Salah satu aspek yang mencolok adalah pergeseran nyata dalam pertumbuhan kredit riil, yang menunjukkan penurunan substansial dari era pra-krisis ke periode pasca-krisis. Kontraksi ini merupakan simbol dari kehati-hatian dan pengekangan yang baru ditemukan oleh para pemberi pinjaman dan peminjam setelah kejadian-kejadian yang mengguncang fondasi ekonomi.

Sebelum krisis, ekspansi kredit yang melaju pesat tampak hampir tak terbatas, didorong oleh praktik-praktik pemberian kredit yang optimis dan regulasi yang longgar. Namun, krisis ini menjadi sebuah kebangkitan yang mengejutkan, memaksa lembaga-lembaga keuangan untuk menilai kembali profil risiko mereka dan mengadopsi strategi pemberian kredit yang lebih hati-hati. Akibatnya, aliran kredit yang dulunya begitu deras kepada bisnis dan konsumen mengalami perlambatan yang mendalam.

Secara bersamaan, cobaan ini mendorong evaluasi ulang terhadap peraturan perbankan dan mekanisme pengawasan. Setelah krisis, kekurangan dari pengawasan yang longgar menjadi jelas, mendorong pemerintah dan otoritas keuangan untuk memperkuat kerangka peraturan mereka. Regulasi dan pengawasan perbankan secara umum mengalami proses penguatan yang signifikan, dengan kerja sama internasional yang menghasilkan upaya bersama untuk memperkuat ketahanan lembaga-lembaga keuangan.

Introspeksi yang dipicu oleh krisis juga mendorong transparansi yang lebih besar dalam transaksi keuangan, bersama dengan penekanan baru pada stress testing dan manajemen risiko. Langkah-langkah ini secara kolektif bertujuan untuk mencegah terulangnya peristiwa-peristiwa destabilisasi yang menyebabkan krisis.

Jika dilihat kembali, kontraksi pertumbuhan kredit riil dari periode sebelum dan sesudah krisis menjadi pengingat yang tajam akan bahaya dari kegembiraan yang tidak terkendali. Peningkatan regulasi dan pengawasan perbankan selanjutnya menggarisbawahi peran penting yang dimainkan oleh pelajaran yang dipetik dari kesulitan dalam membentuk lanskap keuangan yang lebih aman, di mana pengawasan kehati-hatian dan ekspansi kredit yang hati-hati menyatu untuk menciptakan sistem yang kuat dan tangguh yang siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun