Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Branding dan Targeting

9 Juni 2023   09:58 Diperbarui: 9 Juni 2023   10:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan antara branding dan targeting merupakan dua aspek yang saling terkait dalam strategi pemasaran suatu produk atau layanan. Branding berkaitan dengan menciptakan identitas unik dan mengkomunikasikannya kepada konsumen, sementara targeting melibatkan penentuan segmen pasar yang tepat untuk mencapai hasil yang maksimal. 

Branding merupakan proses menciptakan dan membangun identitas unik untuk produk, layanan, atau perusahaan. Branding melibatkan segala aspek yang terkait dengan citra dan persepsi konsumen terhadap suatu merek, termasuk nama merek, logo, desain kemasan, nilai-nilai merek, dan pesan komunikasi yang disampaikan. Tujuan utama dari branding adalah menciptakan pengenalan merek yang kuat, membedakan diri dari pesaing, dan membangun hubungan emosional dengan konsumen. 

Dalam konteks targeting, tujuannya adalah mengidentifikasi segmen pasar yang paling relevan dan berpotensi tinggi bagi produk atau layanan yang ditawarkan. Targeting melibatkan analisis mendalam tentang karakteristik demografis, geografis, psikografis, dan perilaku konsumen untuk menentukan kelompok yang paling mungkin tertarik dan membeli produk atau layanan tersebut. Dengan menargetkan segmen pasar yang tepat, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dan upaya pemasaran mereka dengan lebih efektif dan efisien.

Dalam praktiknya, branding dan targeting saling berhubungan erat. Branding yang kuat membantu perusahaan membedakan diri dari pesaing di pasar yang ramai. Dengan memiliki identitas merek yang konsisten dan kuat, konsumen dapat mengenali dan mengingat merek tersebut dengan lebih mudah. Sebagai contoh, merek seperti Apple, Nike, atau Coca-Cola memiliki branding yang sangat kuat dan mudah dikenali oleh konsumen di seluruh dunia. Ini membantu mereka menarik perhatian dan menginspirasi kepercayaan konsumen.

Namun, branding yang efektif juga harus didukung oleh targeting yang tepat. Tidak semua konsumen memiliki preferensi, kebutuhan, atau keinginan yang sama. Dengan menargetkan segmen pasar yang paling relevan, perusahaan dapat menyampaikan pesan merek mereka kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dan terpengaruh olehnya. Misalnya, jika sebuah merek pakaian mengincar pasar remaja, maka kampanye pemasaran mereka harus disesuaikan dengan nilai-nilai, gaya hidup, dan preferensi remaja.

Selain itu, targeting yang tepat juga membantu perusahaan memfokuskan upaya dan alokasi sumber daya mereka. Dalam dunia pemasaran yang kompetitif, sumber daya terbatas harus dialokasikan dengan bijak. Dengan mengidentifikasi segmen pasar yang tepat, perusahaan dapat mengarahkan anggaran iklan dan promosi mereka ke saluran yang paling efektif dan efisien dalam hal biaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun