Penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan etis memiliki korelasi negatif dengan tingkat kelelahan emosional. Kepemimpinan etis mengacu pada gaya kepemimpinan yang berfokus pada integritas, kejujuran, dan nilai-nilai etis. Pemimpin yang mempraktikkan kepemimpinan etis cenderung memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan anggota timnya, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip moral. Hal ini berkontribusi pada pengurangan kelelahan emosional yang dialami oleh karyawan, karena mereka merasa dihargai dan didukung oleh atasan mereka.Â
Selain itu, perilaku jaringan organisasi dan keterlibatan organisasi juga memainkan peran penting dalam hubungan antara kepemimpinan etis dan kelelahan emosional. Perilaku jaringan organisasi merujuk pada upaya karyawan untuk membangun dan memelihara hubungan yang kuat dengan orang lain di dalam organisasi. Keterlibatan organisasi mengacu pada tingkat komitmen, identifikasi, dan keterikatan karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Kedua faktor ini dapat bertindak sebagai mediator dalam menghubungkan kepemimpinan etis dengan kelelahan emosional. Ketika karyawan merasakan adanya kepemimpinan etis, mereka cenderung terlibat dalam perilaku jaringan organisasi yang positif dan memiliki tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi. Hal ini pada gilirannya mengurangi tingkat kelelahan emosional yang mereka alami.Â
Dalam rangkaian hubungan ini, perilaku jaringan organisasi dan keterlibatan organisasi bertindak sebagai mediasi. Mereka menghubungkan dan menjelaskan hubungan negatif antara kepemimpinan etis dan kelelahan emosional. Pemimpin yang mempraktikkan kepemimpinan etis menciptakan iklim kerja yang mendukung dan membangun hubungan positif dengan karyawan mereka. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung terlibat dalam perilaku jaringan organisasi yang bermanfaat bagi mereka dan organisasi secara keseluruhan. Selain itu, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi menunjukkan adanya ikatan yang kuat antara karyawan dan organisasi, yang juga dapat melindungi mereka dari kelelahan emosional yang berlebihan.Â
Kepemimpinan etis berhubungan negatif dengan kelelahan emosional, dan perilaku jaringan organisasi serta keterlibatan organisasi memediasi hubungan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya praktik kepemimpinan yang etis dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung, yang pada gilirannya dapat mengurangi kelelahan emosional yang dialami oleh karyawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H