Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kompleksitas Organisasi dan Kinerja Perusahaan

9 Mei 2023   20:21 Diperbarui: 9 Mei 2023   20:35 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan bentuk-U terbalik antara kompleksitas organisasi dan kinerja perusahaan telah menjadi subjek penelitian yang menarik dalam bidang manajemen. Para peneliti menemukan bahwa ketika kompleksitas organisasi meningkat, kinerja perusahaan cenderung menurun, mengikuti pola yang mirip dengan bentuk huruf "U" yang terbalik. Ini berarti bahwa terlalu banyak kompleksitas dalam struktur dan proses organisasi dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam konteks ini, penelitian juga menunjukkan adanya hubungan hierarkis dalam pilihan cara adaptif kompleks yang diambil oleh perusahaan. 

Pentingnya memahami hubungan bentuk-U terbalik ini terletak pada pemahaman tentang kompleksitas dan kinerja organisasi. Ketika sebuah perusahaan tumbuh dan berkembang, kompleksitas organisasi cenderung meningkat. Hal ini dapat terjadi melalui peningkatan dalam jumlah unit bisnis, peningkatan keragaman produk atau layanan, serta peningkatan tingkat interaksi dan koordinasi antara berbagai departemen. Namun, terlalu banyak kompleksitas ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam mengelola operasi, mengambil keputusan, dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan yang berbeda cenderung memilih cara adaptif kompleks yang berbeda dalam menghadapi kompleksitas organisasi. Beberapa perusahaan mungkin memilih untuk mempertahankan struktur organisasi yang lebih sederhana dan membatasi tingkat kompleksitas. Mereka mungkin fokus pada spesialisasi, koordinasi terpusat, atau penggunaan teknologi untuk mengatasi tantangan yang kompleks. Sementara itu, perusahaan lain mungkin memilih untuk mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan mengelola kompleksitas dengan cara yang lebih terdistribusi atau desentralisasi.

Dalam konteks hubungan bentuk-U terbalik ini, terlihat adanya hierarki dalam pilihan cara adaptif yang diambil oleh perusahaan. Perusahaan yang menghadapi kompleksitas organisasi yang tinggi seringkali lebih cenderung mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan terdistribusi. Mereka mungkin mempromosikan kolaborasi antardepartemen, memberikan otonomi yang lebih besar kepada tim, dan mengembangkan struktur organisasi yang lebih organik. Di sisi lain, perusahaan dengan kompleksitas yang lebih rendah mungkin lebih memilih struktur yang lebih hierarkis dan proses yang lebih terpusat.

Dalam rangka mengoptimalkan kinerja perusahaan, manajer perlu memahami hubungan bentuk-U terbalik ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola kompleksitas organisasi. Terlalu sedikit kompleksitas dapat menghambat inovasi dan adaptasi, sementara terlalu banyak kompleksitas dapat menghambat efisiensi dan kohesi. Dalam prakteknya, manajer harus mampu mengidentifikasi tingkat kompleksitas yang tepat untuk perusahaan mereka dan memilih strategi adaptif yang sesuai untuk mengoptimalkan kinerja jangka panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun