Merger dan akuisisi (M&A) telah menjadi strategi umum bagi perusahaan dalam mencapai pertumbuhan bisnis. M&A memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh akses ke pasar baru, produk baru, teknologi baru, dan sumber daya lainnya yang mungkin tidak tersedia secara internal. Namun, hasil M&A seringkali mengecewakan dan tidak mencapai sinergi yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya perencanaan dan pengelolaan yang baik selama proses integrasi pascamerger.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa cara menggabungkan sumber daya dan kapabilitas selama integrasi pascamerger dapat memengaruhi penciptaan nilai bagi perusahaan. Khususnya, ketika perusahaan target membawa pengetahuan baru, integrasi pascamerger dapat meningkatkan kemampuan dan inovasi perusahaan. Namun, proses integrasi pascamerger seringkali melibatkan tantangan. Proses integrasi dapat mengganggu rutinitas dan proses perusahaan target, sehingga merusak kemampuan yang dicari dan memengaruhi kepuasan karyawan.
Dalam proses integrasi pascamerger, mempertahankan karyawan kunci sangat penting untuk hasil akuisisi serta untuk menjaga kemampuan perusahaan target. Namun, perubahan selama proses integrasi pascamerger dapat memiliki efek mengganggu pada karyawan perusahaan target yang memiliki pengetahuan berharga. Beberapa keputusan integrasi mungkin memengaruhi status atau posisi relatif mereka dan menyebabkan perputaran karyawan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kebijakan dan program untuk mempertahankan karyawan dan menjaga kemampuan perusahaan target selama proses integrasi.
Dalam beberapa kasus, mengakuisisi dan menargetkan upaya gabungan manajer selama proses integrasi pascamerger dapat berkontribusi pada kapabilitas. Persepsi ancaman identitas dapat memotivasi manajer target untuk mengambil tindakan yang mempromosikan kekompakan untuk mempertahankan kemampuan unik, menantang keputusan yang mungkin memengaruhi kemampuan tersebut. Tindakan ini dapat membawa hasil yang positif, termasuk keuntungan perusahaan yang tidak terduga dan kepuasan karyawan.
Namun, penting untuk diingat bahwa proses integrasi pascamerger bukanlah jaminan kesuksesan M&A. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil M&A, seperti pengelolaan dan perencanaan yang baik, kecocokan budaya dan nilai, serta dukungan manajemen atas proses integrasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi yang hati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut sebelum melakukan M&A.
Secara keseluruhan, M&A dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kemampuan dan inovasi. Namun, proses integrasi pascamerger melibatkan tantangan dan harus dikelola dengan hati-hati. Perusahaan perlu mempertimbangkan strategi yang tepat.
