Inovasi merupakan salah satu pendorong utama kemajuan ekonomi, yang memberikan manfaat besar bagi konsumen, bisnis, dan ekonomi secara keseluruhan. Namun, inovasi juga dapat menyebabkan ketimpangan pendapatan yang signifikan di antara wilayah dan negara jika tidak tersebar secara merata. Salah satu masukan penting dalam inovasi adalah penelitian dan pengembangan (R&D), yang bergantung pada keuangan dan oleh karena itu rentan terhadap gesekan keuangan. Meskipun begitu, pembiayaan kegiatan R&D tidak selalu mudah, dan memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya berbeda dari investasi biasa.
Salah satu karakteristik yang membuat R&D berbeda dari investasi biasa adalah kemungkinan kegagalan yang tinggi. Proses R&D memakan waktu lama dan tidak dapat diprediksi, sehingga memungkinkan banyak kemungkinan di masa depan yang sulit diramalkan. Selain itu, biaya penyesuaian yang tinggi juga menjadi salah satu karakteristik utama dalam R&D. Lebih dari setengah pengeluaran R&D perusahaan mencakup upah dan gaji ilmuwan dan insinyur berpendidikan tinggi dan upaya mereka menciptakan aset tidak berwujud, basis pengetahuan perusahaan yang menghasilkan keuntungan di tahun-tahun mendatang.
Sumber arus kas yang stabil sangat penting untuk melakukan investasi R&D yang harus dipertahankan pada tingkat tertentu agar menjadi produktif. Hal ini disebabkan oleh basis sumber daya R&D yang menghilang ketika peneliti pergi atau dipecat, sehingga perusahaan cenderung memperlancar pengeluaran R&D mereka dari waktu ke waktu untuk menghindari keharusan memberhentikan pekerja pengetahuan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertahankan arus kas yang stabil untuk memungkinkan investasi R&D yang produktif.
Selain itu, proyek inovatif biasanya sulit untuk dievaluasi, karena informasi tentang prospek mereka jarang atau sulit diproses. Bank dan pemegang utang lainnya seringkali enggan memberikan pinjaman ketika proyek melibatkan investasi R&D yang besar dibandingkan dengan investasi di pabrik dan peralatan dan lebih suka menggunakan aset fisik untuk mengamankan pinjaman. Hal ini membuat keuangan bank bahkan lebih sulit bagi pendatang baru, perusahaan rintisan, dan perusahaan inovatif yang memiliki jumlah arus kas internal yang tidak stabil dan terbatas untuk membayar utang.
Dalam rangka mengatasi tantangan dalam membiayai R&D, perusahaan dapat mencari sumber dana alternatif seperti modal ventura atau pembiayaan crowdfunding. Pemerintah juga dapat memberikan insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong investasi R&D. Dalam jangka panjang, pembangunan sistem keuangan yang dapat mendukung investasi inovatif dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat membantu mengatasi tantangan keuangan dalam inovasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H