Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif dan Pemodelan Ekonomi

30 Maret 2023   09:38 Diperbarui: 30 Maret 2023   09:43 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa dekade terakhir telah melihat perkembangan pesat catatan tentang pemodelan, penjelasan, pemahaman, kebenaran, dan realistik dalam ekonomi. Pertanyaan mengenai bagaimana model yang salah dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah yang dapat diandalkan tidak hanya terbatas pada masalah ekonomi. Sebagian peneliti sepakat bahwa tidak ada cara untuk menghasilkan gambaran sempurna tentang realitas dengan menggunakan konstruksi ilmiah subjektif. Pemodelan dalam ilmu ekonomi memiliki satu aspek khusus, yaitu hasil teoretis ekonomi seringkali diterima dan dipuji sebagai praktik ekonomi yang penting, seolah-olah tidak ada hal yang lebih penting daripada meningkatkan keahlian dalam pemodelan formal.

Terdapat dua pendekatan alternatif dalam pemodelan ekonomi, yaitu "pandangan isolasionis" dan "pendekatan konstruksi yang kredibel". Pendekatan isolasionis bertujuan untuk mengisolasi hubungan sebab-akibat dan mekanisme yang sebenarnya terjadi dalam kenyataan, sedangkan pendekatan konstruksi yang kredibel bertujuan untuk membangun model hipotetis yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan yang kredibel. Perspektif konstruksionis lebih mampu mengakomodasi bagaimana ilmuwan benar-benar belajar ketika menggunakan model. Pembuatan model tidak dapat dijelaskan secara rinci melalui metode isolasi dan hasil dari model juga bukanlah hasil isolasi. Terdapat catatan lengkap (sejarah dan metodologi) tentang pembuatan model, menggunakan strategi pemodelan yang berbeda (seperti membayangkan, membuat karikatur, mengidealkan, dan lain-lain), serta menjelaskan bagaimana para ekonom telah menggunakannya dengan berbagai cara untuk tujuan tertentu dan membuat kesimpulan. 

Belakangan ini, terdapat perdebatan dalam sains mengenai apakah teori representasi benar-benar diperlukan untuk memahami pemodelan ilmiah. Namun, dalam diskusi mengenai pemodelan dalam ekonomi, secara umum diterima bahwa model memiliki nilai epistemik karena berfungsi sebagai alat representasi. Terdapat tantangan terhadap gagasan umum ini dan istilah "model minimal" digunakan untuk mendeskripsikan model teoretis yang memberikan kontribusi yang berharga bagi ilmuwan dalam mempelajari fenomena dunia nyata, bahkan jika model tersebut tidak memiliki hubungan representasional tradisional dengan dunia. Sebenarnya, banyak model teoretis dapat dianggap sebagai model minimal dengan pengertian baru ini. Namun, beberapa peneliti telah menentang kemungkinan belajar sesuatu dari model minimal tersebut.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun