Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial

Embedded Finance dan Layanan Keuangan

24 Maret 2023   12:55 Diperbarui: 24 Maret 2023   12:51 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam dunia bisnis, Embedded finance (EF) merujuk pada penyatuan layanan atau produk keuangan ke dalam platform perusahaan, organisasi, atau lembaga non-keuangan. Artinya, EF mencakup praktik dimana perusahaan atau organisasi non-keuangan mengintegrasikan layanan keuangan sebagai bagian dari layanan mereka. Dalam EF, integrasi layanan keuangan seperti pinjaman, asuransi, kartu debit, tabungan, dan instrumen investasi dilakukan dalam platform atau proses perusahaan, organisasi, atau institusi non-keuangan. Oleh karena itu, EF dapat dipandang sebagai upaya untuk menggabungkan layanan keuangan dalam produk, layanan, atau proses perusahaan non-keuangan.

Secara lebih rinci, EF melibatkan penyediaan layanan keuangan oleh perusahaan non-keuangan melalui kemitraan dengan penyedia teknologi, bukan melalui bank atau lembaga keuangan tradisional lainnya. Sebagai hasil dari integrasi ini, konsumen dan bisnis dapat dengan mudah mengakses layanan keuangan melalui perusahaan non-keuangan yang mereka gunakan secara teratur. Dengan cara ini, EF membuka peluang baru untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih terjangkau, mudah diakses, dan terintegrasi dengan baik ke dalam kehidupan sehari-hari pelanggan.

Teori-teori di atas membahas efektivitas program lindung nilai dalam mengurangi risiko keuangan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Namun, teori-teori ini tidak selalu dapat diuji karena beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah kebijakan lindung nilai risiko yang diterapkan mungkin tidak relevan. Kaitan antara nilai tukar dan faktor ekonomi lainnya seperti suku bunga, harga relatif, pendapatan, pengeluaran, dan penawaran serta permintaan barang adalah sangat kompleks. Oleh karena itu, sulit untuk memprediksi semua konsekuensi kebijakan lindung nilai terhadap nilai perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun